JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat kepolisian Adrianus Meliala menilai Komisaris Jenderal Tito Karnavian memenuhi segala syarat untuk mejadi Kepala Polri. Baik dalam jenjang pendidikan maupun dari segi pengalaman menjabat dalam istitusi Polri.
"Tito selesai dengan pendidikan kelembagaan dan strategis di pemerintahan, juga pernah di kesatuan, kewilayahan, bolak balik, juga pernah menjabat di polda tipe A bahkan pernah di Papua, jadi apalagi yang harus dilakukan Tito," ujar Adrianus di Mapolda Metro Jaya, Rabu (15/6/2016).
Selain itu menurut Adrianus, Tito cukup disegani di antara pejabat tinggi Polri lainnya. Untuk itu dia sangat layak menjabat posisi Kapolri.
"Saya kira dia bisa membanggakan, di Polri banyak pejabat yang tidak disegani, antara kamu dan aku hanya beda di pangkat saja. Tapi kalau Tito dia punya semuanya," ucapnya.
Mengenai isu Tito terlalu muda dan banyak melewati seniornya jika menjabat sebagai Kapolri, Adrianus menilai isu tersebut terlalu dibesar-besarkan.
"Itu hanya isu yang dibesar-besarkan dari orang yang posisinya tidak mau terganggu," kata Adrianus.
Presiden Joko Widodo telah mengajukan Tito sebagai calon tunggal kepala Polri kepada DPR. Ketua DPR Ade Komarudin mengaku telah menerima surat dari Menteri Sekretaris Negara Pratikno pada Rabu pagi.
Setelah dibuka, kata Ade, isi surat itu terkait pergantian Kapolri. Kapolri Jenderal (Pol) Badrodin Haiti akan pensiun pada 24 Juli 2016.
"Beliau menyampaikan surat tertutup, amplop tertutup. Saya buka isinya adalah Presiden RI mengajukan pengganti Bapak Badrodin Haiti yang segera akan pensiun," kata Ade di Jakarta, Rabu.
"Dalam surat itu, Bapak Presiden mengajukan Bapak Tito Karnavian yang sekarang menjabat Kepala BNPT dan mantan Kepala Polda Metro," tambah Ade.