Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Teman Ahok": Wajar Terjadi, Tarik-menarik dengan Parpol Semakin Panas

Kompas.com - 18/06/2016, 18:42 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ahli hukum relawan "Teman Ahok", Andi P Syafrani, menilai adanya tarik-menarik antara Teman Ahok dan partai politik. Terlebih lagi, sudah ada tiga parpol yang mendukung Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, yakni Nasdem dan Hanura, serta dukungan Golkar meskipun belum ketok palu.

Andi pun menilai tarik-menarik itu wajar terjadi.

"Wajar kalau sekarang semakin memanas tarik-menariknya antara Teman Ahok dan partai politik," ujar Andi di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (18/6/2016).

Proses tarik-menarik tersebut dinilai semakin menguat karena kini proses pendaftaran calon gubernur DKI sudah semakin dekat.

(Baca: Aburizal Sebut Tak Mungkin Golkar Dukung jika Ahok Maju lewat Jalur Independen)

"Proses tarik-menarik ini memang semakin kuat mengingat tahapan atau proses pencalonan semakin dekat. UU hasil revisi sudah disahkan," kata dia.

Teman Ahok akan berkomunikasi dengan Ahok untuk membicarakan jalur mana yang akan diambil Ahok untuk maju dalam Pilkada 2017 mendatang.

"Pilihannya tentu nanti ini akan kami putuskan berdasarkan komunikasi kami dengan Pak Ahok dalam waktu dekat," kata Andi.

(Baca: Wiranto: Ahok Maju lewat Parpol atau Independen Oke)

Menurut Andi, banyak hal yang perlu dipertimbangkan untuk menentukan jalur apa yang nantinya akan diambil Ahok. Yang pasti, Teman Ahok masih fokus untuk mengumpulkan 1 juta data KTP yang rencananya akan dirayakan besok.

"Tentu banyak perhitungannya. Yang jelas kalau bicara independen, kami masih konsisten dengan apa yang disampaikan Pak Ahok di awal, kami mencapai dulu target 1 juta," tuturnya.

Meskipun jumlah kursi ketiga partai yang mendukung Ahok memenuhi syarat minimal pencalonan melalui jalur parpol, Andi menilai masih ada hal lain yang harus dipertimbangkan, salah satunya besarnya dukungan pemilih parpol tersebut.

(Baca: Surya Paloh: Nasdem Dukung Ahok Sepenuhnya, Entah lewat Partai atau Tidak)

Andi menyebut persentase dukungan parpol belum sebanding dengan banyaknya dukungan 1 juta data KTP melalui jalur independen.

"Dukungan parpol misalnya hanya dukungan minimal 25 persen, menurut kami kan itu tentu masih jauh lebih besar (dukungan 1 juta KTP) kalau dikonversi dengan suara 1 juta orang melalui jalur perseorangan. Kami harus mempertimbangkan bahwa ini belum cukup kuat untuk dikontestasi dengan jalur perseorangan," kata Andi.

Dengan dukungan dari Nasdem, Hanura, dan Golkar, Ahok sudah mendapat 24 kursi di DPRD DKI Jakarta, yakni Nasdem dengan 5 kursi, Hanura dengan 10 kursi, dan Golkar dengan 9 kursi. Jumlah tersebut sudah memiliki cukup kursi untuk memenuhi persyaratan maju melalui parpol pada Pilkada DKI Jakarta 2017.

Kompas TV Sudah 950 Ribu KTP Yang Dikumpulkan Teman Ahok
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com