Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Para Pembersih Ranjau Paku di Jakarta

Kompas.com - 22/06/2016, 15:00 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis


KOMPAS.com - Abdul Rohim (50) adalah seorang kepala keluarga yang bekerja sebagai sopir pribadi di kawasan Jakarta Barat. Setiap hari, dia berangkat dan pulang kerja mengendarai sepeda motor.

Rute yang dia lalui pun selalu sama, dari Pesing menuju Grogol melalui flyover Roxy hingga Harmoni. Sepanjang jalan itu terdapat deretan tukang tambal ban yang terlihat sering ramai didatangi pengendara sepeda motor dalam kondisi bannya kempis.

Sekitar awal 2010, Rohim menjadi salah satu pelanggan sejumlah tukang tambal ban tersebut. Hampir setiap hari, ban sepeda motornya bocor akibat terkena benda tajam, mulai dari paku, jari-jari payung, sampai benda-benda lainnya.

"Saya dulu korban. Mobil bos saya juga kena ranjau paku. Pas tahu banyak paku, saya pikir, harus ada yang bersihin jalan dari ranjau paku. Itu akhir tahun 2010. Sebelum dan sesudah kerja, saya mungutin paku manual pakai tangan, mulai dari Taman Kota sampai Green Garden," kata Rohim di kediamannya, Senin (9/5/2016).

Rohim tergerak mengumpulkan ranjau paku karena melihat banyaknya korban. Suatu ketika, dia mendapati ada satu keluarga yang menuntun sepeda motor dengan kondisi ban kempis pada malam hari. Saat itu cuacanya mendung dan sedang gerimis. 

Hal itu membuat Rohim tersentuh dan akhirnya merasa lebih yakin untuk mengumpulkan ranjau paku.

"Hati saya menangis. Saya merasa terpanggil. Minimal bisa membantu meminimalisasi dampak ranjau paku ini," tutur Rohim.

Berbekal panggilan hati, Rohim mulai mengumpulkan ranjau paku setiap hari. Belum ada alat dan teman, Rohim mengambil satu per satu paku yang dilihatnya di jalan dengan tangan.

Tindakan Rohim berbuah manis. Pada awal 2011, Rohim bertemu dengan Siswanto (42), pengendara sepeda motor yang memiliki keinginan yang sama untuk membersihkan ranjau paku di jalan. 

Dari sana, tercetus ide membentuk komunitas dengan nama Sapu Bersih (Saber), relawan pengumpul ranjau paku.

Cara mengumpulkan paku semakin berkembang, yaitu dengan menggunakan magnet yang dimodifikasi. Modal modifikasi magnet itu sekitar Rp 50.000.

Kegiatan Rohim dan Siswanto menarik perhatian pengguna jalan sehingga anggota Saber terus bertambah. Setiap mereka membersihkan ranjau paku, banyak warga yang mendukung, menyemangati, dan memberi makanan. 

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com