Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Orang Jakmania Masuk DPO Polda Metro Jaya

Kompas.com - 28/06/2016, 16:00 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Polisi masih terus mendalami aksi anarkistis kelompok suporter Jakmania saat pertandingan Persija melawan Sriwijaya FC, Jumat (24/6/2016) malam. Kini, polisi telah menerbitkan tiga nama yang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO).

Kasubdit Jatanras Dit Reskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Hendy F Kurniawan mengatakan ketiga nama yang masuk DPO tersebut diduga merupakan anggota Jakmania yang terlibat dalam pemukulan terhadap anggota polisi.

"Tiga orang yang sudah kami identifikasi, itu yang kami sedang cari. DPO-nya nanti kami sebar di media sosial," ujar Hendy di Mapolda Metro Jaya, Selasa (28/6/2016).

Hendy menambahkan, ketiga orang tersebut terekam CCTV dan kamera video di lokasi saat sedang melakukan pemukulan terhadap Brigadir Yudha. Hendy pun meminta peran serta anggota Jakmania yang lain untuk membantu kepolisian mengusut tuntas kasus ini.

Ia menilai para pelaku yang telah ditangkap hanya segelintir oknum Jakmania.

"Kami mengundang itikad baik dari Jakmania untuk membantu kepolisian. Kami yakin pelakunya hanya sebagian kecil Jakmania.Tiga DPO itu hanya untuk pancingan. Kami ingin lihat respons Jakmania yang lain apakah ingin membantu pihak kepolisian dalam mengusut tuntas kasus ini ataupun tidak," kata Hendy.

Polisi telah menetapkan delapan orang tersangka terkait aksi kericuhan saat pertandingan Persija melawan Sriwijaya FC di Stadion Utama Glora Bung Karno Senayan, Jumat (25/6/2016) lalu.

Dari kedelapan orang tersebut, lima orang ditetapkan tersangka terkait penyebaran ujaran kebencian di media sosial dan tiga orang lainnya ditetapkan tersangka terkait dugaan pengeroyokan terhadap anggota polisi.

Akibat kejadian tersebut empat polisi dikabarkan mengalami luka-luka karena diduga diserang oleh Jakmania.

Kompas TV Jakmania Siap Terima Hukuman Apa Saja
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Megapolitan
Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Megapolitan
Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Megapolitan
Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Megapolitan
Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Megapolitan
Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Megapolitan
Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Megapolitan
Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Megapolitan
Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Megapolitan
Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com