Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demi Tugas, AKP Mulyono 24 Tahun Tak Berlebaran Bersama Keluarga

Kompas.com - 04/07/2016, 18:19 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Jelang Lebaran, banyak masyarakat berbondong-bondong pulang ke kampung halamannya masing-masing. Mereka rela menembus kepadatan lalu lintas dan merogoh kocek lebih dalam demi bisa berkumpul bersama keluarga saat hari raya Idul Fitri.

Namun, bagi para personel kepolisian, Lebaran di kampung halaman dan berkumpul bersama keluarga belum tentu dapat diwujudkan. Pasalnya, di setiap Lebaran, ada saja personel kepolisian yang harus tetap piket, membantu mengurai kepadatan lalu lintas dan berusaha melayani masyarakat.

Salah satu personel kepolisian yang tetap bertugas selama musim libur Lebaran adalah Perwira Urusan Teknologi dan informasi B Traffic Management Center Polda Metro Jaya, AKP Mulyono.

Pria kelahiran Situbondo itu mengaku sudah sekitar 24 tahun tidak pernah merasakan berlebaran bersama keluarga di kampung halamannya.

"Dari tahun 1992 saat saya menjadi Polisi belum pernah Lebaran (bersama keluarga) di kampung. Mungkin kalau staf bisa ambil libur, kalau kami tidak bisa," ujar pria berumur 47 tahun tersebut, saat ditemui di kantornya, Senin (4/7/2016).

Pria yang memiliki tiga orang anak itu sangat ingin merayakan Lebaran bersama keluarga besarnya. Namun apa daya, sebagai seorang polisi dia harus mengabdikan diri bahkan sampai tidak libur saat Lebaran.

"Ini sudah pilihan saya, beginilah risiko jadi polisi. Manis pahit harus kami telan," ucapnya.

Mulyono pun mengaku kerap diprotes ketiga anaknya karena tak pernah libur saat Lebaran. Ia mengatakan, anaknya sering mengeluh karena waktu Mulyono terbatas bersama keluarga.

Namun, Mulyono mengaku tetap bangga bekerja sebagai polisi. Dia merasa tugasnya sebagai pemberi informasi lalu lintas dan peristiwa lainnya sangat bermanfaat untuk masyarakat.

"Arus mudik begini banyak masyarakat yang mantengin TMC untuk mengetahui kondisi lalu lintas. Saya bangga menjadi pelayan informasi bagi masyarakat," ujarnya.

Tak hanya Mulyono, Bripda Indra, salah satu staf Humas Polda Metro Jaya sudah tiga kali tidak libur saat Lebaran karena tugas. Ia pun mengaku sangat ingin dapat berlebaran bersama kedua orangtuanya seperti kebanyakan orang lainnya.

Pria yang masih lajang itu menuturkan, untuk menyiasati rindu terhadap orangtuanya di Banyuwangi, ia selalu menyempatkan menelepon.

"Pas habis shalat Id biasanya saya langsung telepon orangtua. Suka sampai nangis waktu minta maaf cuma bisa dari telepon," kata Indra.

Meskipun sedih, Indra mengaku senang menjadi anggota polisi. Pasalnya, polisi merupakan cita-citanya sejak kecil.

"Namanya juga tugas jadi jalanin saja. Lagian jadi polisi itu cita-cita saya mas," ucapnya sambil tersenyum.

Indra pun bercerita, pada 2014 lalu, saat dirinya bertugas di Sabhara, pernah menjadi salah satu personel pengamanan arus mudik di terminal Kampung Rambutan. Saat melihat warga yang berbondong-bondong akan mudik, Indra mengaku ingin merasakan hal yang sama.

"Iri sih pasti mas, tapu mau gimana lagi kan lagi tugas. Biasanya paling sehabis Lebaran saya ambil cuti buat pulang lampung," kata Indra.

Kompas TV Polisi Hibur Pengemudi di Tengah Kemacetan Mudik
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Kardus, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Kardus, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Megapolitan
Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Megapolitan
Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja Sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja Sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Megapolitan
15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Megapolitan
Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Megapolitan
Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper Terungkap, Korban Ternyata Minta Dinikahi

Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper Terungkap, Korban Ternyata Minta Dinikahi

Megapolitan
Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Megapolitan
Heru Budi Usul Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Usul Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Ketika Ketua RW di Kalideres Dituduh Gelapkan Dana Kebersihan lalu Dinonaktifkan Pihak Kelurahan...

Ketika Ketua RW di Kalideres Dituduh Gelapkan Dana Kebersihan lalu Dinonaktifkan Pihak Kelurahan...

Megapolitan
6 Anggota Polres Metro Jaksel Dipecat, Sebagian karena Jadi Pengedar dan Pengguna Narkoba

6 Anggota Polres Metro Jaksel Dipecat, Sebagian karena Jadi Pengedar dan Pengguna Narkoba

Megapolitan
Dua Maling Gasar Motor di Tanjung Priok, Polisi Bergerak meski Korban Enggan Lapor

Dua Maling Gasar Motor di Tanjung Priok, Polisi Bergerak meski Korban Enggan Lapor

Megapolitan
Hal-hal yang Belum Terungkap di Kasus Brigadir RAT: Motif hingga Sosok Pengusaha yang Dikawal

Hal-hal yang Belum Terungkap di Kasus Brigadir RAT: Motif hingga Sosok Pengusaha yang Dikawal

Megapolitan
Rute Transjakarta 8N Kebayoran - Petamburan via Asia Afrika

Rute Transjakarta 8N Kebayoran - Petamburan via Asia Afrika

Megapolitan
Ahok Beberkan Solusi Penanganan Macet Jakarta, Berharap Direalisasikan Gubernur DKI

Ahok Beberkan Solusi Penanganan Macet Jakarta, Berharap Direalisasikan Gubernur DKI

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com