JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menargetkan pembangunan Simpang Susun Semanggi rampung pada tahun depan sehingga bisa dioperasikan untuk menunjang penyelenggaraan Asian Games 2018.
"Kalau sesuai schedule (jadwal), sekitar September atau Oktober 2017 selesainya. Namun, kami berharap 17 Agustus tahun depan sudah bisa dioperasikan," kata Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Yusmada Faizal, di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (12/7/2016).
(Baca juga: Kemacetan akibat Proyek Simpang Susun Semanggi, Polisi Nilai Hanya Sementara)
Targetnya, pengerjaan proyek dilaksanakan selama 18 bulan sejak pencanangan batu pertama pada April lalu.
Saat ini, lanjut dia, pembangunan Simpang Susun Semanggi sampai pada tahap persiapan fondasi empat kuadran.
Ia pun yakin, Simpang Susun Semanggi dapat memecah kemacetan di kawasan tersebut.
"Yang jelas ini sudah dikaji Kementerian Pekerjaan Umum melalui JICA (Japan International Cooperation Agency). Ini salah satu rekomendasi atau skenario terbaik menyelesaikan kemacetan Semanggi ya dengan pembangunan simpang susun," kata Yusmada.
(Baca juga: Ada Proyek Simpang Susun Semanggi, Jalur dari Cawang Menuju Blok M Ditutup Sabtu Ini)
Adapun pengerjaan pembangunan Simpang Susun Semanggi dilakukan oleh PT Wijaya Karya (persero) Tbk.
Dana yang dianggarkan untuk pembangunan proyek itu yang mencapai Rp 360 miliar.
Dana tersebut berasal dari nilai kompensasi pengembang PT Mitra Panca Persada, anak perusahaan asal Jepang, Mori Building Company.
Jembatan layang Semanggi ini akan terdiri dari dua ruas. Satu ruas diperuntukkan bagi kendaraan dari arah Cawang menuju ke Bundaran Hotel Indonesia, dan satu ruas lainnya untuk kendaraan dari arah Slipi menuju Blok M.