Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemacetan akibat Proyek Simpang Susun Semanggi, Polisi Nilai Hanya Sementara

Kompas.com - 13/06/2016, 16:37 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Proyek pembangunan jembatan layang Simpang Susun Semanggi diprediksi akan berlangsung selama 540 hari sejak awal April lalu. Diprediksi, selama proyek tersebut masih berlangsung, arus lalu lintas di kawasan tersebut akan padat.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Awi Setiyono mengatakan, hal tersebut terjadi karena sebagian ruas jalan ditutup lantaran adanya proyek tersebut.

"Semakin proyek ini dikejar, tentunya semakin cepat prosesnya. Namun, pasti terjadi kemacetan karena penutupan jalan di jalur cepat Semanggi. Jadi, untuk satu tahun ini akan terganggu," ujar Awi di Mapolda Metro Jaya, Senin (13/6/2016).

Awi menambahkan, jika nanti sudah jadi, jembatan layang itu bisa berfungsi mengurangi kepadatan arus lalu lintas yang kerap terjadi di kawasan tersebut. Ia menilai, kemacetan yang terjadi masih wajar karena jalan sebelumnya terdiri atas dua lajur, tetapi kini hanya satu lajur.

Untuk mengurangi tingkat kepadatan arus lalu lintas akibat proyek tersebut, Awi mengaku sudah menempatkan personel pengaturan di titik-titik rawan kemacetan. (Baca: Diimbau Hindari Semanggi hingga Agustus 2017, Pengendara Akan Diarahkan ke Rute Ini)

"Ini kan manfaatnya nanti. Tentu nanti akan mengurangi kemacetan, makanya sekarang masyarakat harus bersabar untuk bermacet-macetan sampai proses ini selesai," ucapnya.

Pengerjaan pembangunan Simpang Susun Semanggi dilakukan oleh PT Wijaya Karya (persero) Tbk. Dana anggaran pembangunan proyek itu yang mencapai Rp 360 miliar berasal dari nilai kompensasi pengembang PT Mitra Panca Persada, anak perusahaan asal Jepang, Mori Building Company.

Jembatan layang Semanggi akan terdiri atas dua ruas. Satu ruas diperuntukkan bagi kendaraan dari arah Cawang menuju ke Bundaran Hotel Indonesia, dan satu ruas lagi untuk kendaraan dari arah Slipi menuju Blok M. (Baca: Polisi Pastikan Pengerjaan Proyek Simpang Susun Semanggi Tak Ganggu Lalu Lintas)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sebelum Tewas, Giri Masih Sempat Ucapkan Syahadat Saat Dievakuasi dari Bawah Tembok Roboh

Sebelum Tewas, Giri Masih Sempat Ucapkan Syahadat Saat Dievakuasi dari Bawah Tembok Roboh

Megapolitan
Tewas Tertimpa Tembok Roboh di Kramatjati, Giri Dikenal sebagai Orang Baik dan Jujur

Tewas Tertimpa Tembok Roboh di Kramatjati, Giri Dikenal sebagai Orang Baik dan Jujur

Megapolitan
Sedang Renovasi, Tembok Rumah Warga di Kramatjati Roboh dan Timpa Dua Pekerja

Sedang Renovasi, Tembok Rumah Warga di Kramatjati Roboh dan Timpa Dua Pekerja

Megapolitan
Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Megapolitan
Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja 'Citayam Fashion Week' Pindah ke Kota Tua

Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja "Citayam Fashion Week" Pindah ke Kota Tua

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Megapolitan
Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Megapolitan
Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Megapolitan
Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Megapolitan
Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Megapolitan
Pesinetron 'Tukang Bubur Naik Haji' Rio Reifan Positif Sabu

Pesinetron "Tukang Bubur Naik Haji" Rio Reifan Positif Sabu

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Megapolitan
Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Megapolitan
Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com