Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Bakal Cagub Gerindra Kerap Kunjungi Luar Batang?

Kompas.com - 18/07/2016, 08:56 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Hampir semua bakal calon gubernur DKI dari Partai Gerindra pernah melakukan safari politik di kawasan Luar Batang.

Salah satunya, Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno. Ia pernah shalat Jumat di Masjid Luar Batang dan menyapa warga sekitar.

Bakal cagub lainnya, pakar hukum tata negara, Yusril Ihza Mahendra, bahkan menjadi kuasa hukum warga Luar Batang dalam melawan rencana penggurusan Pemprov DKI Jakarta.

Pekan lalu, giliran mantan Wakil Menteri Pertahanan, Sjafrie Sjamsoeddin, yang bersafari politik di kawasan Luar Batang.

Sama halnya dengan Sandiaga, Sjafrie melaksanakan shalat Jumat di Masjid Luar Batang.

(Baca juga: Gerindra DKI Pastikan Dukungan Warga Luar Batang untuk Sjafrie)

Kawasan Luar Batang sendiri merupakan kawasan yang sempat ingin ditertibkan oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.

Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta menertibkan kawasan Pasar Ikan yang letaknya berdekatan dengan Masjid Luar Batang.

Lantas, kenapa hampir semua bakal cagub DKI dari Partai Gerindra melakukan safari politik ke Luar Batang?

Ketua Tim Penjaringan Partai Gerindra, Syarif, membantah bahwa Luar Batang akan dijadikan basis dukungan politik Gerindra untuk Pilkada DKI Jakarta 2017.

Syarif mengatakan, kawasan Luar Batang sering dijadikan lokasi blusukan karena merupakan simbol masyarakat yang tertindas.

"Bukan bermaksud menjadikan basis. Itu simbol masyarakat Muslim yang teraniaya yang harus disentuh," ujar Syarif kepada Kompas.com, Senin (18/7/2016).

Menurut dia, warga Luar Batang yang sedang menghadapi rencana penertiban merupakan masyarakat yang perlu mendapatkan perhatian khusus.

Kata Syarif, bacagub Partai Gerindra ingin "menyentuh" mereka.

(Baca juga: Mengapa Taufik dan Syarif Dampingi Sjafrie Sjamsoeddin ke Luar Batang?)

Ia pun membantah bahwa kedatangan bacagub Partai Gerindra ke Luar Batang itu untuk menunjukkan perbedaan pandangan dengan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.

"Bukan soal perbedaan pendapat dengan Pak Ahok, melainkan memang di sana simbol masyarakat mustadh'afin (kelompok masyarakat yang lemah)" ujar Syarif.

Di samping itu, ia mengatakan bahwa bacagub Gerindra datang ke Luar Batang atas dasar diundang.

"Seperti kemarin, itu pengurus Masjid Luar Batang dan para ulama dan habib yang ingin ketemu Pak Sjafrie, sudah dari lama, tetapi baru kesampaian, baru sempat Pak Sjafrie," ujar Syarif.

"Jadi, bukan hanya keinginan Partai Gerindra," tambah dia. Syarif pun menilai undangan ini sebagai sesuatu yang positif bagi Gerindra.

Kompas TV Warga Luar Batang Enggan Pindah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com