Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kuasa Hukum Jessica Pertanyakan Alat Bukti yang Belum Dihadirkan di Persidangan

Kompas.com - 20/07/2016, 18:09 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sidang lanjutan mengadili Jessica Kumala Wongso, terdakwa kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin, pada Rabu (20/7/2016) berakhir pukul 16.50 WIB. Sesaat sebelum sidang ditutup, tim kuasa hukum Jessica mengungkapkan keberatannya karena tiga alat bukti tidak dihadirkan oleh jaksa mulai dari awal persidangan hingga sidang hari ini.

"Tadi sedotan (yang digunakan) enggak ada, sudah begitu air di teko juga enggak disita. Bagaimana kami mau mencari kebenaran materiil?" kata salah satu kuasa hukum Jessica, Otto Hasibuan.

Sedotan yang dimaksud adalah sedotan yang berada di dalam gelas es kopi vietnam pesanan Jessica untuk Mirna.

Dari keterangan sejumlah saksi yang adalah pelayan kafe, sedotan tersebut diberikan bersamaan saat es kopi vietnam disajikan. Namun, pelayan tidak memasukkan sedotan tersebut ke gelas kopi itu.

Menurut para pelayan, yang berhak memasukkan sedotan adalah pemesan itu sendiri, dalam hal ini Jessica. Meski begitu, tidak ada yang melihat Jessica meletakkan sedotan di dalam gelas tersebut.

Selain sedotan, air panas di dalam teko juga dipertanyakan oleh Otto kenapa tidak dihadirkan di persidangan.

Menurut dia, air panas itu sangat menentukan kandungan di dalam gelas es kopi vietnam karena air tersebut dicampur dengan bubuk kopi dan susu kental manis sebelum disajikan.

"Sekarang, bicara warna kopi, kami juga enggak dikasih lihat mana kopinya. Saksi menyatakan, warna kopi berubah jadi kuning. Tapi, sebenarnya itu bagaimana? Kami belum lihat langsung," tutur Otto.

Menanggapi pertanyaan kuasa hukum, Jaksa Penuntut Umum (JPU) Ardito Muwardi menjelaskan, alat bukti sisa kopi vietnam itu masih dititipkan di Puslabfor Polri. Sedangkan sedotan yang digunakan ketika itu dan air panas di di teko memang tidak dijadikan alat bukti oleh mereka.

"Pipet (sedotan) tidak termasuk dalam barang bukti yang disita. Kalau bukti lainnya ada di Puslabfor, akan kami hadirkan nanti," ujar Ardito. (Baca: Sedotan pada Es Kopi Vietnam yang Sempat Diminum Mirna Hilang)

Kompas TV Warna Kopi Mirna Berubah, Pelayan: Kirain Jamu Kunyit
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com