Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Untuk Apa Prasetio Konsultasi dengan Pengembang soal Raperda Reklamasi?

Kompas.com - 21/07/2016, 09:50 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Campur tangan pengembang dalam pembahasan raperda terkait reklamasi begitu terasa.

Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi menjadikan Chairman Agung Sedayu Sugianto Kusumua alias Aguan seolah-olah konsultannya.

Hal ini terungkap ketika Prasetio menjadi saksi dalam persidangan mantan Presiden Direktur PT Agung Podomoro Land, Ariesman Widjaja, dan asistennya, Trinanda Prihantoro, di Pengadilan Tipikor, Jalan Bungur Besar Raya, Rabu (20/7/2016).

Baik Ariesman maupun Trinanda duduk di kursi persidangan sebagai terdakwa kasus dugaan penyuapan anggota DPRD terkait pembahasan raperda reklamasi.

Dalam sidang itu, Prasetio menceritakan hubungannya dengan Aguan yang diakuinya memang dekat. Prasetio sendiri merupakan mantan anak buah Aguan.

"Saya sama dia (Aguan) bukan orang asing. Saya dekat dengan beliau, sering sowan ke beliau," kata Prasetio kepada Hakim Ketua Sumpeno.

(Baca juga: Prasetio Akui Minta Saran Bos Agung Sedayu soal Raperda Reklamasi)

Prasetio menjadikan alasan kedekatan itu sebagai pembenaran ketika ia berbicara soal reklamasi dengan Aguan.

Prasetio mengatakan bahwa ia sering berkonsultasi dengan Aguan untuk membahas masalah reklamasi dalam raperda.

Menurut Prasetio, belum ada pengembang yang bisa melakukan reklamasi sebaik perusahaan Aguan.

(Baca juga: Jaksa Perdengarkan Rekaman Prasetio "Order" Pasal kepada Taufik)

Atas dasar itu, ia menilai tepat apabila berkonsultasi dengan Aguan, meskipun Aguan seorang pengembang yang memiliki kepentingan dalam proyek reklamasi.

"Jadi begini, Pak, sebagai ketua DPRD, saya harus punya pegangan. Saya harus mengerti semua permasalahan di Jakarta dan saya juga masih belajar. Saya sering konsultasi ke beliau (Aguan)," ujar Prasetio.

"Tapi posisi saya tetap di tengah, saya tidak diarahkan. Saya cuma berpikir bagaimana rakyat. Saya konsultasi perda (dengan Aguan) karena saya lihat reklamasi yang baik di Jakarta ini cuma PIK (Pantai Indah Kapuk), Pak," kata Prasetio lagi. 

Bahas NJOP

Konsultasi yang disebut Prasetio tidak hanya pada awal pembahasan raperda. Saat proses pembahasan, konsultasi Prasetio dengan Aguan masih berlanjut.

Prasetio berkunjung ke rumah Aguan. Di sana, terjadi percakapan seputar NJOP pada raperda reklamasi.

Halaman:


Terkini Lainnya

Oknum Jukir Liar Getok Harga Rp 150.000 di Masjid Istiqlal, Kadishub: Sudah Ditindak Polisi

Oknum Jukir Liar Getok Harga Rp 150.000 di Masjid Istiqlal, Kadishub: Sudah Ditindak Polisi

Megapolitan
Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Buang Jasad Korban Pakai Motor

Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Buang Jasad Korban Pakai Motor

Megapolitan
Dari Lima Orang, Hanya Dharma Pongrekun yang Serahkan Bukti Dukungan Cagub Independen

Dari Lima Orang, Hanya Dharma Pongrekun yang Serahkan Bukti Dukungan Cagub Independen

Megapolitan
Pria Dalam Sarung di Pamulang Dibunuh Pakai Golok di Warungnya

Pria Dalam Sarung di Pamulang Dibunuh Pakai Golok di Warungnya

Megapolitan
KPU DKI: Poempida Hidayatullah Sempat Minta Akses Silon Cagub Independen

KPU DKI: Poempida Hidayatullah Sempat Minta Akses Silon Cagub Independen

Megapolitan
Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ternyata Keponakan Sendiri, Baru Dipekerjakan Buat Jaga Warung

Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ternyata Keponakan Sendiri, Baru Dipekerjakan Buat Jaga Warung

Megapolitan
Pengoplos Elpiji 3 Kg di Bogor Raup Untung hingga Rp 5 Juta Per Hari

Pengoplos Elpiji 3 Kg di Bogor Raup Untung hingga Rp 5 Juta Per Hari

Megapolitan
Ada Plang 'Parkir Gratis', Jukir Liar Masih Beroperasi di Minimarket Palmerah

Ada Plang "Parkir Gratis", Jukir Liar Masih Beroperasi di Minimarket Palmerah

Megapolitan
Pria Dalam Sarung di Pamulang Dibunuh di Warung Kelontong Miliknya

Pria Dalam Sarung di Pamulang Dibunuh di Warung Kelontong Miliknya

Megapolitan
Polisi: Kantung Parkir di Masjid Istiqlal Tak Seimbang dengan Jumlah Pengunjung

Polisi: Kantung Parkir di Masjid Istiqlal Tak Seimbang dengan Jumlah Pengunjung

Megapolitan
Masyarakat Diminta Tak Tergoda Tawaran Sewa Bus Murah yang Tak Menjamin Keselamatan

Masyarakat Diminta Tak Tergoda Tawaran Sewa Bus Murah yang Tak Menjamin Keselamatan

Megapolitan
SMK Lingga Kencana Depok Berencana Beri Santunan ke Keluarga Siswa Korban Kecelakaan

SMK Lingga Kencana Depok Berencana Beri Santunan ke Keluarga Siswa Korban Kecelakaan

Megapolitan
Tukang Tambal Ban yang Digeruduk Ojol Sudah 6 Tahun Mangkal di MT Haryono

Tukang Tambal Ban yang Digeruduk Ojol Sudah 6 Tahun Mangkal di MT Haryono

Megapolitan
Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ternyata Keponakannya Sendiri

Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ternyata Keponakannya Sendiri

Megapolitan
Terungkap, Jasad Pria Dalam Sarung di Pamulang Ternyata Pemilik Warung Kelontong

Terungkap, Jasad Pria Dalam Sarung di Pamulang Ternyata Pemilik Warung Kelontong

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com