Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taufik Beberkan Isi Pertemuannya dengan Heru soal Reklamasi

Kompas.com - 26/07/2016, 20:43 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Badan Legislasi Daerah (Balegda) DPRD DKI Jakarta Mohamad Taufik membenarkan adanya pertemuan dirinya dengan Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) DKI Jakarta Heru Budi Hartono terkait reklamasi Teluk Jakarta.

Taufik menjelaskan, dia yang mengajak Heru untuk bertemu dan membicarakan buntunya pembahasan Raperda Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil Provinsi DKI Jakarta 2015-2035 serta Raperda Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Pantai Utara Jakarta.

Ia menjelaskan, ada 13 pasal yang masih menjadi perdebatan antara Pemprov DKI Jakarta dan DPRD DKI Jakarta, termasuk soal kontribusi tambahan dan izin pelaksanaan dan prinsip reklamasi.

"Saya bilang sama Heru, 'Ru, lu kan dekat sama Gubernur, lu omongin deh ke Gubernur. Itu perda jangan berubah-ubah melulu'," kata Taufik menirukan ucapannya kepada Heru saat ditemui di ruang kerjanya di lantai 9 Gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa (26/7/2016).

Mereka bertemu sambil makan di sebuah pusat perbelanjaan di Jakarta. Pertemuan itu hanya berlangsung sekitar 10 menit. Dalam pertemuan itu, Heru berjanji akan menyampaikan keluhan Balegda DPRD DKI Jakarta kepada Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

Dia mengatakan, Heru kerap mengeluh perihal berubah-ubahnya pasal dalam raperda tersebut.

"Ahok itu enggak ikut dalam rapat, Ahok kan enggak paham bagaimana detailnya di situ. Jadi, kalau dia dibohong-bohongi anak buahnya juga, dia iya-iya saja," kata Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta tersebut.

Taufik menyebutkan, hanya Heru yang berani bertemu dengannya. Selain Heru, Taufik pernah mengajak Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) DKI Jakarta Tuty Kusumawati dan Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Saefullah.

"Karena setiap saya minta Tuty, saya bilang, 'Anda lapor dong sama Gubernur'. Bu Tuty takut, selalu dia bilang, 'Pak Taufik, saya sebelum lapor, sudah dimarahin, nanti saya dimarahin terus, saya nangis'. Nah, saya enggak yakin, makanya Heru saya anggap dekat Gubernur," kata Taufik.

"Ucapan saya ke Heru itu, saya ucapkan juga pada pertemuan di ruang Sekda. 'Tolong sampaikan ke Gubernur, ini bagaimana (pasal) berubah-berubah terus'," kata Taufik.

Ahok sebelumnya mengungkapkan adanya pertemuan antara Heru dan Taufik. Dalam pertemuan itu, menurut Ahok, Taufik hendak melobi Heru agar besaran kontribusi tambahan diturunkan dari 15 persen.

Jika angkanya tetap 15 persen, hal itu memberatkan pengembang reklamasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Perusahaan Korban Rp 43 Juta

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Perusahaan Korban Rp 43 Juta

Megapolitan
Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Megapolitan
Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Megapolitan
Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Pelaku Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Pelaku Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Megapolitan
Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Megapolitan
17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

Megapolitan
Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Megapolitan
Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Megapolitan
Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com