JAKARTA, KOMPAS.com - Ahli toksikologi forensik Nursamran Subandi menjelaskan bahwa ada sekitar 2.000 tumbuhan yang mengandung zat sianida. Hal itu diungkapkan Nursamran saat menjawab pertanyaan jaksa penuntut umum di sidang lanjutan kasus kematian Wayan Mirna Salihin, di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (3/8/2016).
"Pertama, sudah alami. Ada sekitar 2.000 jenis tumbuhan yang mengandung sianida, termasuk tumbuhan dan sayuran," ujar Nursamran.
Selain itu, kata Nursamran, sianida juga banyak digunakan di industri pertambangan, penyepuhan logam, percetakan, fotografi, dan lainnya. Jenis sianida yang digunakan pun berbeda-beda.
"Ada alami, ada juga karena kegiatan industri," kata dia.
Selain itu, Nursamran menyebut sianida juga terdapat di dalam rokok dan asapnya. Sianida juga banyak digunakan nelayan untuk menangkap ikan.
"Yang disebut nelayan itu potas atau potasium. Itu sebenarnya natrium sianida (NaCN) dan kalium sianida (KCN)," ucap Nursamran.
Menurut dia, sianida yang digunakan untuk industri belum diproduksi di Indonesia.
"Ini dibuat dipabrikasi, ada industri yang membuat. Lebih banyak di China (produksinya). Saya rasa di Indonesia belum ada," tuturnya.
Wayan Mirna Salihin meninggal setelah minum kopi vietnam yang dipesan Jessica Kumala Wongso di kafe Olivier, Grand Indonesia, pada 6 Januari 2016.
Kopi tersebut diketahui mengandung natrium sianida (NaCN). JPU mendakwa Jessica dengan tuduhan telah melakukan pembunuhan berencana dalam kasus itu.