JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengaku sudah menerima laporan tentang temuan kartu BPJS Kesehatan palsu di Puskesmas Koja, Jakarta Utara.
"Sudah langsung dicek dan langsung dapat (oknum pemalsu kartu BPJS)," kata Basuki, di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (4/8/2016).
Basuki mengatakan, Dinas Kesehatan DKI Jakarta telah membangun sistem untuk mendeteksi BPJS Kesehatan. Sistem itu dibangun di tiap puskesmas dan rumah sakit umum daerah (RSUD) di Ibu Kota sehingga asli tidaknya kartu BPJS Kesehatan mudah diketahui.
"Yang penting kamu bangun sistem yang baik untuk bisa koreksi sistem pemalsuan. Begitu kamu tempel kartu kamu di mesin RS kami pas pendaftaran, kami langsung tahu kartu kamu asli atau palsu," kata Basuki.
Pelaku pemalsuan kartu BPJS Kesehatan di Puskesmas Koja diduga adalah oknum mantan salah satu ketua RT setempat. Ketua Monitoring dan Evaluasi Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN), Zaenal Abidin menjelaskan, oknum tersebut juga merupakan seorang calo dalam pembuatan BPJS.
Ada tujuh kepala keluarga (KK) di Koja yang ditipu pelaku. Untuk pembuatan kartu BPJS, pelaku meminta bayaran sebesar Rp 80.000 untuk satu warga. Perbuatan pelaku akan dilaporkan kepada kepolisian.