Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendukung Risma Surabaya dan Jakarta Bertemu di Taman Mini Sabtu Pagi

Kompas.com - 06/08/2016, 09:17 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Para pendukung Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini untuk maju pada Pilkada DKI Jakarta 2017 yang berasal dari Surabaya, Sabtu (6/8/2016) pagi ini sudah tiba di Jakarta.

Pendukung Risma itu akan bertemu sebuah kelompok pendukung Risma di Jakarta yang menamakan diri Jakarta Love Risma (Jaklovers).

Pertemuan digelar di Musem Listrik dan Energi Baru di Taman Mini Indonesia Indah, Cipayung, Jakarta Timur.

Menurut jadwal, kedua pendukung Risma dari dua kota besar di Tanah Air itu menyelenggarakan kegiatannya selama dua hari di Jakarta mulai hari ini.

Ketua Media Kreatif Jaklovers Ikhwan Saifuloh mengatakan, tujuan pertemuan ini untuk menyatukan suara mendukung Risma.

"Kami bersatu untuk menyatukan suara atau dukungan. Untuk menyatukan persepsi bahwa Bu Risma kandidat terbaik DKI," kata Ikhwan, saat ditemui di lokasi acara, Sabtu (6/8/2016).

Agenda kegiatan ini, kata Ikhwan, salah satunya berdiskusi. Pendukung Risma di Surabaya yang datang menurutnya ingin mendengar dan mengetahui bagaimana dukungan warga DKI terhadap kader PDI Perjuangan tersebut.

Ia mengklaim, kegiatan ini murni gerakan masyarakat tanpa sokongan partai. Dari upaya tersebut pihaknya berharap Risma dapat ikut serta maju di Pilkada DKI.

Meski demikian, Ikhwan mengakui bahwa kelompok yang baru dibentuk 21 Juli 2016 lalu itu belum berbica dengan Risma terkait aksinya. Termasuk menyampaikan ke Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.

"Kalau komunikasi ke Bu Risma tidak, sejauh ini lewat media. Kebanyakan justru (Risma tahu) dari orang dekat Bu Risma yang memberitahuan hal ini," ujar Ikhwan.

(Baca juga: Ini Alasan "Jaklovers" Ajak Risma Maju pada Pilkada DKI Jakarta 2017)

Hingga pukul 08.40 WIB, Jaklovers masih menunggu di Musem Listrik dan Energi Baru di Taman Mini untuk menyambut para pendukung Risma yang pagi ini tiba di Jakarta.

Ada sekitar 50 orang pendukung Risma yang datang menumpang satu bus. Kedatangan pendukung Risma dari Surabaya ini disebut merupakan kunjungan balasan setelah Jaklovers mendatangi Surabaya.

Jaklovers mengklaim sudah memiliki ratusan ribu anggota, gabungan dari organisasi-organisasi seperti mahasiswa, kepemudaan, pengacara dan lainnya.

Kompas TV Risma Belum Tentukan Maju dalam Pilkada Jakarta
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com