"Majunya Risma di Jakarta Momentum Menguji Nasionalisme"

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekelompok masyarakat Surabaya yang menamakan dirinya Aliansi Pemuda Surabaya menyatakan bahwa wali kota mereka, Tri Rismaharini merupakan figur yang sangat dicintai warganya. Namun, mereka menyatakan rela melepas Risma.

Koordinator aksi, Imam Budi Utomo mengatakan, majunya Risma di Jakarta merupakan momentum untuk menguji nasionalisme.

"Inilah momentum untuk menguji rasa nasionalisme, kita harus berbicara tentang Indonesia. Kita tidak lagi berbicara Jakarta atau Surabaya. Yang harus kita perhatikan adalah Jakarta membutuhkan Risma," kata Imam di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (7/8/2016).

Baca juga: Minta Risma Diusung Jadi Cagub DKI, Puluhan Warga Surabaya Datangi Kediaman Megawati

Imam menyampaikan hal itu di sela-sela kedatangannya ke rumah Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri.

Secara total ada sekitar 30-an orang yang datang ke Mega. Kedatangan mereka bertujuan untuk memberikan surat permintaan agar PDI-P bersedia mengusung Risma sebagai calon gubernur pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI 2017.

Menurut Imam, ia dan rekan-rekannya datang langsung dari Surabaya pada Sabtu (6/8/2016). Imam mengaku datang ke Jakarta setelah sebelumnya mengadakan dialog dengan sejumlah komunitas yang ada di Surabaya dan Jakarta mengenai perlu tidaknya Risma datang maju ke Pilkada DKI 2017. Dari dialog itu, ia menyebut Risma memang perlu dicalonkan sebagai gubernur DKI.

"Betapa cintanya masyarakat Surabaya kepada Risma, tapi masyarakat di Jakarta sudah bersusah payah datang ke Surabaya dan menemui langsung Risma agar Risma mau dicalonkan," ucap Imam.