Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komnas PA Duga Kasus Pemerkosaan Siswi Magang di Kantor Walkot Jakpus Sudah Direncanakan

Kompas.com - 10/08/2016, 12:29 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus dugaan pemerkosaan terhadap siswi magang berinisial M (16) diduga sudah direncanakan. Ada sejumlah temuan dalam kasus dugaan perkosaan ini yang menjurus pada tindakan perencanaan.

Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) Arist Merdeka mengatakan, tindakan perencanaan itu dilihat dari alat bukti dan kesaksian korban.

"Dengan adanya tali, kemudian bius untuk korban, dan adanya salah satu teman magang korban berinisial I yang menjadi pengawas situasi agar aman dan steril, ini menunjukan adanya perencanaan perkosaaan terhadap korban," kata Arist.

Hal itu dikatakan Arist dalam jumpa pers bersama Ibu Korban TN dan kedua pengacaranya Herbert Aritonang dan Sandi Sinaga, di kantor Komnas PA, Pasar Rebo, Jakarta Timur, Rabu (10/8/2016).

Selain itu, dua pelaku lain berinisial H dan Y, setelah membius memindahkan korban ke ruangan lain. Dan ternyata di ruangan itu sudah menunggu A, oknum PNS yang jadi terduga pelaku.

"Menurut korban baunya itu seperti baygon, kemudian dia diseret ke ruangan lain pada jam istirahat, lalu si AA yang dia kenal itu sudah nunggu di situ," ujar Arist.

Hal lain yang membuat ini terkesan direncanakan yakni hanya ada satu CCTV yang jadi alat bukti. Arist mempertanyakan mengapa hanya ada satu CCTV di kantor pemerintahan. Sementara CCTV yang jadi bukti juga hanya menyorot ke arah pintu lift.

Arist mengaku telah melakukan pemeriksaan mendalam terhadap korban selama dua jam dan dirinya menyakini kasus dugaan perkosaan itu benar terjadi.

"Dan saksi yakin betul karena saat kejadian ada barang bukti celana dalam dan roknya terbuka sudah ada di sebelah korban," ujar Arist.

Kompas TV Ahok: Pecat Kalo Terbukti
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Megapolitan
Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Megapolitan
Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com