Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komnas PA: Tak Boleh Polisi Konfrontasi Siswi Magang dengan Terduga Pemerkosa

Kompas.com - 10/08/2016, 14:23 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) menilai, tindakan kepolisian yang mempertemukan M (17), siswi magang yang mengaku diperkosa tiga pengawai negeri sipil Pemprov DKI Jakarta, dengan terduga pelaku untuk mengkonfrontasi keterangan mereka tidak tepat.

Langkah tersebut dapat meyakiti korban.

Ketua Komnas PA, Arist Merdeka Sirait, di kantor Komnas PA di Pasar Rebo, Jakarta Timur, Rabu (10/8/2016), menyatakan, jika hal itu dilakukan seharusnya dengan cara terpisah. Pihaknya menyayangkan langkah kepolisian mempertemukan langsung korban dan terduga pelaku.

"Metode seperti itu enggak boleh. Itu yang salah. Artinya tetap harus dipisahkan. Karena dia anak-anak, masih di bawah umur makanya pendekatan hukumnya pun harus lex specialis," kata Arist.

Apalagi, dalam kasus itu, ada ancaman dari terduga pelaku terhadap korban.

"Anak ini diancam apabila korban memberitahu pimpinannya, akan dibunuh, itu menurut versi korban," ujar Arist.

Pengacara M, Sandi Sinaga juga menyayangkan hal itu. Pada konfrontasi dilakukan polisi, mental korban jadi terpengaruh, kata Sandi.

"Emosi korban seperti meluap, ada suatu kegeraman terhadap orang di sana. Tapi kami tahan. Ini mempengaruhi mental korban," kata Sandi.

Mental korban juga terpengaruh saat mengetahui berita bahwa hasil visumnya dinyatakan negatif.

"Korban semakin down, dibilang visumnya negatif. Tapi korban sendiri bilang tidak mau kalah," ujar Sandi.

Pihak kepolisian mempertemukan korban, saksi,  dan dengan terduga pelaku di Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Metro Jakarta Pusat, Selasa kemarin, untuk mengkonfrotasi keterangan mereka. Konfrontasi itu menghadirkan 19 orang, termasuk tiga terduga pelaku.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com