Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Byur..., Panjat Pinang Khas Kalimalang Bonusnya Tercebur Sungai

Kompas.com - 17/08/2016, 21:21 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia selalu diramaikan dengan perlombaan yang diselenggarakan masyarakat. Jenis perlombaan yang khas diadakan pun beragam, mulai dari makan kerupuk, balap karung, memasukkan paku ke dalam botol, hingga panjat pinang.

Warga RT 02 RW 10, Kelurahan Cipinang Melayu, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur, tak ketinggalan mengadakan perlombaan serupa. Namun, ada yang berbeda dengan lomba panjat pinang di Cipinang Melayu dibandingkan di tempat lain.

Jika biasanya batang pohon pinang ditancapkan di atas tanah, panjat pinang di Cipinang Melayu diadakan di atas aliran Kalimalang. Batang pohon pinang pun tidak dipasang tegak lurus, melainkan melintang atau miring ke arah tengah aliran Kalimalang.

Lomba panjat pinang di atas aliran air dan batang pohon yang melintang menjadi keunikan tersendiri. Ketua RT 02 RW 10, Muhammad Hatta (25), mengatakan, panjat pinang di atas aliran air sudah diselenggarakan sejak 1993.

Dia menyebut RT 02 sebagai inisiator lomba panjat pinang di aliran Kalimalang. Kini, ada beberapa RT di Kelurahan Cipinang Melayu yang mengadakan perlombaan serupa di sepanjang aliran Kalimalang itu.

"RT 02 ini inisiator panjat pinang di kali sejak 1993 dan sudah jadi tradisi dan budaya kita, warga RT 02," ujar Hatta saat berbincang dengan Kompas.com, Rabu (17/8/2016).

Hatta pun menceritakan mulanya panjat pinang di atas aliran Kalimalang diselenggarakan 23 tahun lalu. Saat itu, tokoh masyarakat dan RT di sana memiliki ide tersebut karena melihat kondisi wilayah mereka yang berhadapan langsung dengan kali.

Dia menyebut, lomba panjat pinang di atas aliran air tidak berbahaya karena saat peserta gagal memanjat, mereka akan langsung tercebur ke dalam air, tidak jatuh di atas tanah.

Untuk menghindari adanya peserta yang tenggelam, panitia mensyaratkan peserta yang mengikuti lomba harus bisa berenang. Meski begitu, panitia tetap menyiapkan tim kesehatan untuk mengantisipasi adanya peserta yang terluka.

"Salah satu syarat untuk mengikuti adalah peserta wajib bisa berenang," kata Hatta.

Salah satu peserta lomba panjat pinang di Kalimalang, Erwin (22), menyebut perlombaan di atas aliran air dengan batang pohon pinang yang melintang lebih sulit.

"Sering ikut (lomba panjat pinang), cuma lebih susah pinang miring karena kalau melintir, goyang sedikit, jatuh," ucap warga RT 01 itu. Jika terjatuh, byur...maka badan akan kembali basah dan bersih dari oli kembali.

Erwin bercerita, kerja sama tim sangat dibutuhkan untuk mencapai puncak batang pohon pinang dan mengambil hadiah yang disediakan panitia. Dia bersama tiga orang lain dalam timnya tidak dapat "menaklukan" batang pohon pinang itu.

Kompas.com/Robertus Belarminus Warga Kalimalang memasang tiang panjat pinang di aliran Kalimalang, wilayah Cipinang Melayu, Makasar, Jakarta Timur. Selasa (16/8/2016)
Mereka akhirnya bekerja sama dengan seluruh tim untuk mencapai puncak. Hadiah pun dibagi rata. "Karena tadi kesorean, jadi gabungan aja. Enggak bisa berempat karena pas udah ke atas pinangnya agak melengkung gitu," tutur Erwin.

Setelah mencapai puncak, peserta mengambil hadiah yang digantung di atas batang pohon, mulai dari minuman, mi instan, kaos, barang elektronik, dan lainnya.

Mereka menggunakan karung untuk mewadahi hadiah-hadiah tersebut. Keunikan lainnya dalam lomba panjat pinang di atas aliran Kalimalang yakni peserta yang membersihkan diri di dalam kali.

Mereka langsung membersihkan tubuh yang licin karena terkena oli dan minyak yang melumuri batang pohon pinang. Ada pula peserta yang tampak keramas menggunakan shampo.

"Jatohnya bersih-bersih. Abis itu langsung bersih-bersih kayak gitu rame-rame," kata Erwin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Pecat Ketua RW di Kalideres, Lurah Sebut karena Suka Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin

Pecat Ketua RW di Kalideres, Lurah Sebut karena Suka Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com