Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Angkat Musik Film lewat Simfoni untuk Bangsa

Kompas.com - 28/08/2016, 05:57 WIB
Jodhi Yudono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Dalam rangka merayakan Hari Ulang Tahun Ke-71 Kemerdekaan Republik Indonesia, The Resonanz Music Studio (TRMS) didukung oleh Bakti Budaya Djarum Foundation mempersembahkan konser bertajuk "Simfoni untuk Bangsa 2016", pada Sabtu (27/8/2016), bertempat di Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki.

Konser seri "Simfoni untuk Bangsa" yang rutin digelar tiap tahun merupakan ujud apresiasi terhadap karya-karya anak bangsa. Kali ini, Simfoni untuk Bangsa 2016 menghadirkan musik film Indonesia dari berbagai zaman.

Sebutlah antara lain film Tiga Dara, Cinta Pertama, Badai Pasti Berlalu, hingga Ayat-ayat Cinta dan AADC. Mereka yang tampil membawakan lagu-lagu mashur pada zamannya itu adalah Farman Purnama, Renno Krisna, Stefani Yang, Teddy Panelewen, Valentina N Aman, dan Yosefin Emilia T. Tidak ketinggalan, Michelle Siswanto pada biola.

Jakarta Concert Orchestra (JCO) hadir mengiringi penampilan mereka, bersama paduan suara di bawah naungan TRMS, yaitu Batavia Madrigal Singers (BMS) dan The Resonanz Children’s Choir (TRCC), kelompok-kelompok yang telah menunjukkan prestasi sekaligus membawa nama harum Indonesia dalam ajang kompetisi paduan suara internasional.

Dibuka dengan lagu "Indonesia Raya", lagu-lagu patriotik lainnya pun menyusul, semacam "Bendera" (Cokelat), "Syukur" (H Mutahar), "Tanah Tumpah Darahku" (C Simandjuntak, Sanusi Pane), "Indonesia Pusaka" (Ismail Marzuki), "Garuda di Dadaku" (Netral).

Selanjutnya ada lagu-lagu cinta yang pernah populer melalui film, mulai dari lagu "My Heart" (Melly Goeslaw), "Ayat-ayat Cinta" (Melly Goeslaw), "Tiga Dara", "Begadang", "Gita Cinta", "Dealova", sampai "Ada Apa dengan Cinta (AADC)".

Untuk melengkapi pemanggungan, maka di layar belakang pun diputar potongan film sesuai lagu yang dibawakan. Entah karena diguyur dengan lagu-lagu serius, mendadak penonton seperti bernapas lega manakala terdengar melodi lagu "Begadang" ciptaan Rhoma Irama. Lagu ini mendapat sambutan luar biasa. Beberapa kali tepukan penonton mengiringi lagu dan gaya para penyanyinya yang menirukan gaya awak Soneta pimpinan Rhoma Irama. Tentu saja, saat lagu ini tuntas dinyanyikan, gedung serasa berguncang oleh tepukan tangan.

Demikian juga dengan lagu "Andeca Andeci" yang langsung mengingatkan kita pada kelompok Warkop dalam film Mana Tahan (1979), yang juga mendapat sambutan meriah.

Pergelaran ini ditutup dengan lagu "Badai Pasti Berlalu". Tepuk tangan panjang dari penonton seperti menunjukkan harapan agar pertunjukan jangan disudahi. Mereka serempak bertepuk tangan meminta lagu tambahan. Tak lama kemudian, semua penyanyi muncul membawakan lagu "Laskar Pelangi".

Semua musik dalam pertunjukan ini diarahkan dan dipimpin oleh konduktor Avip Priatna, yang adalah juga direktur musik TRMS. Konser Simfoni untuk Bangsa 2016 adalah salah satu pergelaran yang dipersembahkan TRMS untuk terus berusaha memberikan hiburan berkelas bagi para pencinta musik di Indonesia.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com