JAKARTA, KOMPAS.com — Pelaku yang menjual remaja perempuan asal Jakarta dan Depok bermodus menawarkan pekerjaan dan penghasilan yang menggiurkan. Tiga korban tak pernah menyangka kalau akhirnya mereka malah dipekerjakan sebagai wanita di kafe hiburan malam.
Salah satu pelaku yang berperan merekrut, E, mengatakan, korban dijanjikan pekerjaan dengan gaji yang dalam beberapa bulan sudah bisa untuk membeli mobil. Tipu daya pelaku ini ternyata dipercayai tiga korbannya.
"Dia enggak bilang kalau bakal dipekerjakan di sana, di kafe. Waktu masih di sini dia bilang dua-tiga bulan (kerja di sana) nanti sudah bisa beli mobil," kata anggota Perhimpunan Bantuan Hukum Indonesia (PBHI) Sumatera Barat yang mendampingi korban, Mafrizal, di kantor Komnas Perlindungan Anak, di Pasar Rebo, Jakarta Timur, Selasa (6/9/2016).
Namun, setelah sampai di kafe tersebut, barulah ketiga korban sadar kalau mereka dijerumuskan. Mereka juga hanya diberi tahu mendapat penghasilan Rp 600.000-Rp 700.000.
Ayah korban R, M (48), mengatakan, anaknya trauma setelah dipaksa bekerja di kafe hiburan malam tersebut.
"Di sana dia dikurung enggak bisa ke mana-mana, dipaksa kerja mulai maghrib sampai pukul 02.00 (dini hari) di kafe itu," ujar M.
R juga pergi tanpa pamit kepada orangtuanya. Baru setelah mencari ke rumah teman anaknya yang juga korban, yakni D, M tahu kalau R sudah ada di Pasaman, Sumatera Barat.
Keluarga D sudah mengetahui hal itu lebih dulu setelah salah satu pengunjung kafe yang kasihan dengan korban memberi pinjaman ponseluntuk menghubungi keluarganya.
"Saya saja bingung, tahu-tahu anak saya sudah di sana. Ponsel dia sama ponselnya D itu ditinggal di rumah D, enggak dibawa. Anak saya juga enggak bawa pakaian apa-apa pas berangkat," ujar M.
Sebelumnya diberitakan, dua remaja asal Jakarta dan seorang remaja asal Depok menjadi korban perdagangan anak. Tiga korban dipekerjakan di kafe untuk melayani tamunya. Para korban berinisial D (12), R (16), dan A (18).
Awalnya, A, yang berteman dengan E, ditawari pekerjaan oleh E. Selanjutnya, E meminta A mengajak temannya yang lain. A akhirnya mengajak D, yang juga mengajak R. Tiga korban kemudian berangkat ke Sumatera Barat menumpang pesawat dengan ibu dari E, yakni B, yang juga mami di kafe hiburan malam tersebut.
Sempat bekerja empat hari melayani tamu, tiga korban itu akhirnya diselamatkan setelah kafe itu digerebek polisi.
Sejauh itu, para korban tidak mengalami kekerasan seksual, tetapi sudah mengalami pelecehan seksual secara verbal dari para pengunjung kafe.
Tiga korban tersebut kini sudah dipulangkan dan ditempatkan di rumah aman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.