Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pernikahan Pertama dan Terakhir di Bukit Duri...

Kompas.com - 07/09/2016, 15:07 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Jamila tengah menyapu air keluar dari rumahnya ketika rombongan Camat Tebet dan Lurah Bukit Duri menghampirinya, Rabu (7/9/2016) siang. Jamila mempersilakan keduanya duduk di bangku warungnya, sambil menceritakan air setinggi 10 sentimeter tadi pagi menggenangi rumahnya.

Hujan yang turun di Bogor semalam menyebabkan Sungai Ciliwung yang melintas persis di belakang rumahnya meluap. Camat Tebet Mahludin datang untuk menyerahkan ke Jamila dan ratusan warga Bukit Duri lainnya, surat peringatan kedua (SP-2) penertiban rumah di bantaran Sungai Ciliwung.

Jamila sendiri sudah menerima satu unit tinggal di Rusun Rawa Bebek lantai satu. Namun ia menjelaskan ke Mahludin bahwa keluarganya belum bisa pindah lantaran akan menggelar pernikahan anaknya pada Minggu (11/9/2016).

"Saya sudah rencana nih Pak, kan kemarin lamaran di sini, Minggu akadnya di masjid, sekalian selametannya di sini. Sudah pesan-pesan (katering) sih Pak," kata Jamila.

Perempuan berusia 52 tahun itu lantas diizinkan untuk tetap di sana sampai hari Jumat. Namun, Mahludin meminta agar sore ini juga Jamila mengemasi barang-barangnya yang tidak dibutuhkan untuk keperluan resepsi.

Sebab, Kelurahan Bukit Duri besok akan membantu pemindahan 63 warga yang kemarin sudah menerima kunci.

"Hmmm, tetapi kenapa sih Bu enggak di sana (Rusun Rawa Bebek) aja kondangannya? Kan bisa di lantai dasar lho Bu, luas itu," kata Mahludin tiba-tiba.

Tersadar

Mahludin kemudian paham bahwa undangan sudah telanjur disebar dan segalanya sudah dipersiapkan. Ia pun tidak memaksa Jamila untuk mengikuti sarannya menggelar resepsi di Rusun Rawa Bebek jika keadaan tak memungkinkan.

"Saya enggak maksa, cuma saran aja. Soalnya cuaca lagi enggak menentu Bu, takutnya kaya gini nih (banjir)," kata Mahludin.

Jamila kemudian diam dan berpikir sejenak. Ia kemudian menanyakan apakah boleh menggelar hajatan di rusun sebab ia khawatir jika tiba-tiba acaranya dibubarkan.

"Wah ya enggak lah Bu, kalau mau kan kami urusin izinnya di sana, bagus lho, kalau jadi nih saya kasih tahu Pak Gubernur ya Bu," kata Mahludin seraya menunjukkan percakapan WhatsApp-nya dengan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.

Kepada Kompas.com, Jamila lantas menuturkan bahwa pernikahan anak bungsunya ini adalah hajatan keluarga terakhir yang digelar di Bukit Duri. Sudah berkali-kali hajatan ia gelar di rumah bernomor 28 RT 02 RW 10 Bukit Duri itu.

Jamila masih ingat kenangan 30 tahun silam ketika acara pernikahan pertama yang digelarnya, yaitu pernikahan ia dengan suaminya, terganggu banjir.

"Saya sudah 35 tahun tinggal di sini, biasa banjir mah. Saya kawin sambil banjir-banjiran," katanya tersipu malu.

Kepindahannya ke Rusun Rawa Bebek pun diyakini sebagai akhir dari rutinitasnya menghadapi banjir kala hujan. Ia menuturkan, pada Idul Fitri lalu, banjir melanda lingkungannya hingga sepinggang.

Ia pun berharap Idul Adha yang tiba sebentar lagi tidak harus banjir-banjiran. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta rencananya akan menertibkan 345 bidang di RW 10, 11, dan 12 Bukit Duri pekan depan, setelah Idul Adha.

Sebanyak 176 warga diketahui sudah menerima unit di Rusun Rawa Bebek dan mulai pindah. Lurah Bukit Duri Mardi Youce mengatakan pada Selasa (6/9/2016), pihaknya telah menerima pendaftaran rusun dari 72 KK.

"Saya belum tahu nih jadinya mau kondangan di mana, kondangan terakhir di sini apa kondangan pertama di sana ya, tanya suami dulu deh," katanya.

Kompas TV Warga Bukit Duri Tolak Relokasi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com