Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Begitu Saya Putuskan Pindah Parpol, Dobel Malunya Saya...

Kompas.com - 08/09/2016, 21:54 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama blakblakan mengungkapkan bahwa dirinya lebih menyenangi untuk maju melalui jalur perseorangan pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017. Pasalnya, calon perseorangan rawan untuk digagalkan.

"Saya sudah bicara, kalau saya digagalkan pun, saya jadi Superman," kata Basuki atau yang akrab disapa Ahok tersebut, pada acara Rosi yang ditayangkan oleh KompasTV pada Kamis (8/9/2016) malam.

Jika ada oknum yang menggagalkan pencalonannya pada Pilkada DKI Jakarta 2017, Ahok akan tetap menjabat Gubernur DKI Jakarta hingga Oktober 2017. Ia berani menjamin akan banyak perubahan di Jakarta hingga masa pemerintahannya selesai.

"Kalau itu dilakukan, saya kira di Indonesia enggak ada orang sehebat saya lagi. Yang dizalimi, terus digagalin, dan saya jamin sampai Oktober 2017, Jakarta berubah. Orang akan sadar bahwa (pemerintahan) ini beda," kata Ahok.

Hanya, Ahok merasa dirinya egois jika memutuskan maju melalui jalur perseorangan. Pasalnya, keputusannya ini akan mengubah pandangan orang-orang terhadap partai politik. Mantan Bupati Belitung Timur itu menyebut, banyak orang akan menganggap semua parpol tidak baik.

"Makanya saya sampaikan, kalau partai enggak mau ikut kami, ya sudah kami buat nilai kami turun. Jangan bikin nilai tinggi," kata Ahok.

Pada akhirnya, Ahok memutuskan untuk tak lagi bersikeras maju melalui jalur perseorangan. Ia memutuskan maju melalui jalur partai politik pada Pilkada DKI Jakarta 2017.

Terhitung, ada tiga partai politik yang telah resmi mendukungnya, yakni Partai Nasdem, Partai Hanura, dan Partai Golkar. Ahok buat nilainya turun.

"Saya sadar kok, begitu saya putuskan pindah ke parpol, nilai saya turun. Istilahnya shameful double, dobel saya malunya. Saya sudah ngomong kok saya lebih suka digagalin karena politik itu persepsi," kata Ahok.

Sang pembawa acara, Rosiana Silalahi, menegaskan kembali pernyataan Ahok untuk maju Pilkada DKI Jakarta 2017.

"Yang baik, enggak pernah mundur. Maju terus!" kata Ahok yang diiringi tepuk tangan meriah dari penonton.

Kompas TV Ahok "Fix" Ambil Jalur Independen
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com