JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menilai ada beberapa hal yang perlu dibenahi dari pelaksanaan kurban di Jakarta.
Hal yang pertama terkait pentingnya pemeriksaan kesehatan hewan, termasuk terhadap hewan-hewan yang sedang dijual.
Menurut Ahok, masyarakat perlu diberi pemahaman mengenai pentingnya pemeriksaan kesehatan hewan.
"Jadi kalau kami keluarkan periksa semua. Akan tetapi kan sekarang kalau orang jual (hewannya mengidap penyakit), kami larang, pada marah-marah semua," kata Ahok di Balai Kota, Selasa (13/9/2016).
Selanjutnya, Ahok menilai penyembelihan hewan harusnya tidak dilakukan di depan hewan lain. Hal tersebut bisa mengganggu psikis hewan yang akan disembelih.
"Motong sapi kan mesti ada aturannya juga. Tidak boleh sapi lihat sapi lain dibantai. Nangis dia," ujar Ahok.
Terakhir, Ahok menekankan tidak bolehnya penyembelihan hewan di depan anak-anak. Ia menilai, sampai sejauh ini, tindakan tersebut sudah dilakukan di banyak tempat, terutama setelah adanya imbauan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).
"MUI yang bilang enggak boleh potong depan anak-anak. Dulu waktu saya yang ngomong pada marah-marah sama saya," kata Ahok. (Baca: Djarot: Bahagiakan dan Muliakanlah Hewan Kurban...)