Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Tiga Pasang Calon, Ahok Bisa Cuti Enam Bulan

Kompas.com - 23/09/2016, 14:01 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Bakal calon gubernur petahana DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berharap Mahkamah Konstitusi mengabulkan permohonan uji materi Pasal 70 ayat 3 Undang-Undang Nomor 10 tentang Pemilihan Gubernur, Wali Kota, dan Bupati yang kini tengah diajukannya.

Sebab, Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta 2017 berpotensi diikuti tiga pasang calon. Menurut Ahok (sapaan Basuki), adanya tiga pasang calon berpotensi membuat Pilkada DKI 2017 berlangsung dalam dua putaran. Jika itu terjadi, Ahok menyatakan, dirinya akan diwajibkan cuti selama hampir enam bulan.

"Bisa enam bulan saya enggak kerja," ujar dia di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jumat (23/9/2016).

Menurut UU Nomor 29 Tahun 2007, pemenang Pilkada DKI harus meraih suara minimal 50 persen plus satu. Artinya, jika pilkada diikuti lebih dari dua pasang calon dan tidak ada di antaranya yang meraih suara 50 persen plus satu, maka pilkada harus dilangsungkan dalam dua putaran.

Sementara itu, Ahok diketahui tengah mengajukan uji materi Pasal 70 ayat 3 UU Pilkada tentang cuti calon petahana. Ia ingin agar petahana diberi pilihan untuk tidak cuti, walaupun dengan risiko tidak bisa berkampanye.

Ia menilai, masa kampanye yang ada sekarang terlalu lama. "Kalau dua putaran, berdoalah supaya MK mengabulkan permohonan saya," ujar Ahok.

Kompas TV Ahok Kembali Ikuti Sidang Uji Materi Cuti Kampanye
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pesinetron 'Tukang Bubur Naik Haji' Rio Reifan Positif Sabu

Pesinetron "Tukang Bubur Naik Haji" Rio Reifan Positif Sabu

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Megapolitan
Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Megapolitan
Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Megapolitan
Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Megapolitan
Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Megapolitan
Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Megapolitan
Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Megapolitan
Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Megapolitan
Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Megapolitan
Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Megapolitan
Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com