Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Digusur Setahun Lalu, Pujasera Melawai Kembali dengan Wajah Baru

Kompas.com - 05/10/2016, 12:45 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah digusur tepat setahun lalu, pujasera di belakang Taman Sepeda Melawai, Jakarta Selatan, kembali lagi dengan wajah baru.

Pada Rabu (5/10/2016) pagi, Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan dengan Bank DKI meresmikan lokasi sementara (loksem) pujasera Melawai yang didanai oleh corporate social responsibility (CSR) PT Sosro.

Wali Kota Jakarta Selatan, Tri Kurniadi, mengatakan para pedagang berjualan dengan membayar retribusi sebesar Rp 3.000 per hari.

"Kami hidupkan lagi pedagang lama yang kami tertibkan. Saya pikir dengan begini akan ada perputaran ekonomi yang signfikan," kata Tri di lokasi.

Tenda-tenda yang dulu berhimpit-himpitan di kawasan itu kini diganti dengan sebuah area hanggar terbuka seluas 500 meter persegi. Sebanyak 41 kios berdiri di atas trotoar, di sampingnya 50 meja panjang dan 100 bangku berderet sebagai tempat pengunjung menikmati makanan.

Seluruh pedagang itu merupakan pedagang yang tadinya menempati wilayah tersebut tetapi tergusur pada Oktober 2015. Mereka kini mendapat utilitas seperti listrik dan air resmi.

Para pedagang diwajibkan memiliki rekenning di Bank DKI. Pembayaran  retribusi akan di-autodebet dari rekening tersebut.

R Husni, seorang pedagang seafood, mengatakan ketika ditertibkan setahun lalu, ia tak diberitahu bahwa dirinya bisa berdagang lagi di situ. Ketika diberi kabar beberapa bulan lalu bahwa kawasan ini akan ditata, ia segera mendaftar ke Dinas UMKM DKI Jakarta.

"Dulu memang lebih banyak dari ini. Yang sekarang dapat tempat ini orang lama semua. Ya terima kasihlah saya," katanya.

Loksem pujasera itu rencananya akan dijadikan percontohan bagi pengusaha UMKM lainnya di Jakarta Selatan.

Ada sekitar 3.428 pedagang UMKM yang terdaftar di Jakarta Selatan. Sebanyak 2.656 dari mereka ditempatkan di loksem, 630 di lokbin (lokasi binaan), sementara sisanya ditempatkan di Mall Gandaria City, Mall Kota Kasablanka, Mall One Bell Park, Mall Ciputra World, Mall Pejaten Village, Gedung Alamanda Tower, dan Gedung Menara 165.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com