JAKARTA, KOMPAS.com - Bakal calon gubernur DKI Anies Baswedan menyambut baik hasil survei dari Lingkaran Survei Indonesia (LSI) yang dirilis pada Selasa lalu.
LSI merilis elektabilitas Anies-Sandiaga mencapai 21,1 persen atau berada di urutan kedua setelah pasangan Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat yang memperoleh elektabilitas 31,4 persen.
LSI menyebut posisi Ahok-Djarot cukup rawan karena hanya unggul dengan selisih lebih kurang 10 persen dari Anies-Sandiaga. Meski merasa senang, Anies menilai tim pemenangnya harus berkerja keras karena pemilihan gubernur masih lima bulan lagi.
"Alhamdulillah, awal yang baik karena kami masih harus bekerja keras, pemilihannya bulan Februari bukan Oktober. Kami akan terus bekerja keras dan terus berkampanye," ujar Anies di Jakarta Pusat, Rabu (5/10/2016).
Sebelumnya, Anies juga menyampaikan kepada para relawannya untuk terus mendukung pasangan tersebut hingga Pilkada berakhir.
"Saat ini banyak bermunculan survei-survei, tapi itu hanya menunjukan angka. Ini masih bulan Oktober, jaga stamina agar kita masih bisa berjuang," ujar Anies.
Lingkaran Survei Indonesia (LSI) merilis hasil survei terhadap tiga pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta pada Pilkada DKI 2017. Hasil survei menunjukkan, pasangan petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat masih unggul dibanding dua pasang kandidat lainnya.
Untuk pertanyaan, seandainya pilkada digelar saat survei, pasangan Ahok-Djarot berada di posisi pertama mengalahkan pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno dan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni.
Ahok-Djarot memperoleh 31,4 persen responden, Anies-Sandiaga 21,1 persen, dan Agus-Sylvi 19,3 persen.