Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Sebut OTT di Kemenhub sebagai "Warning"

Kompas.com - 11/10/2016, 21:05 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Irjen Pol Boy Rafli Amar mengatakan, Presiden RI Joko Widodo memerintahkan untuk melakukan pemberantasan terhadap pungutan liar (pungli) di semua sektor pelayanan publik.

Instruksi itu diberikan saat Jokowi memimpin rapat terbatas di Istana Negara, Selasa (11/10/2016).

"Jadi sebenernya tidak hanya khusus di sini (Kemenhub), OTT (operasi tangkap tangan) ini merupakan warning bagi semua agar berhati-hati, khususnya sektor pelayanan publik," kata Boy di Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta Pusat, Selasa.

Boy menyampaikan, pembertantasan pungli juga berlaku di instansi kepolisian dan instansi lainnya. Menurut Boy, Jokowi menginginkan sektor pelayanan publik yang ada di Indonesia ke depannya terbebas dari pungli.

"Jadi janganlah harga-harga yang sudah ditetapkan dalam PNBP itu dinaikan sesuai dengan apa yang dilakukan para petugas yang tertangkap tangan saat ini," kata dia.

"Kalau memang PNBP-nya Rp 10 ribu ya Rp 10 ribu. Kalau Rp 100 ribu ya Rp 100 ribu. Tidak ada lagi embel-embel lainya. Jadi itu saya rasa upaya untuk mewujudkan clean goverment," lanjut Boy.

Boy mengaku operasi tangkap tangan pungli di pelayanan publik tidak akan berhenti sampai di sini saja. Polisi akan selalu memantau pelayanan-pelayanan publik lainnya.

Dari OTT di Kemenhub, polisi mengamankan enam orang yang diduga terlibat. Polisi juga mengamankan barang bukti berupa uang tunai sebesar RP 95 juta dan enam buku penampungan yang total isi mencapai Rp 1 miliar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW2

Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW2

Megapolitan
Cara ke Mall Kelapa Gading Naik Kereta dan Transjakarta

Cara ke Mall Kelapa Gading Naik Kereta dan Transjakarta

Megapolitan
Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Megapolitan
Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Megapolitan
Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Megapolitan
Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Megapolitan
Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Megapolitan
Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Megapolitan
Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Megapolitan
Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Megapolitan
Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Megapolitan
Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Megapolitan
Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi 'Pilot Project' Kawasan Tanpa Kabel Udara

Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi "Pilot Project" Kawasan Tanpa Kabel Udara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com