Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Heran Masalah Bantargebang Bermunculan Setelah Diambil Alih Pemprov DKI

Kompas.com - 17/10/2016, 15:54 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku mulai curiga mengapa dahulu sampah tidak pernah terangkut hingga Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Bekasi.

Pernyataan itu untuk mengomentari sempat adanya antrean truk masuk ke TPST Bantargebang yang mencapai 12 jam pada Minggu (16/10/2016). Pria yang biasa Ahok ini curiga sampah dulunya dibuang di hulu Sungai Ciliwung.

"Makanya di Ciliwung, di hulunya itu ada tempat pembuangan sampah. Jangan-jangan dulu ambil sampah, buangnya di hulu Ciliwung," ujar dia di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Senin (17/10/2016).

Ahok meyakini kacaunya pengelolaan sampah baru terlihat setelah Pemerintah Provinsi DKI mengelola sendiri pengelolaan sampah di TPST Bantargebang dan mulai gencarnya pengangkutan sampah di sungai-sungai.

"Pas diambil alih semua, baru terasa truk kurang. Di lapangan juga kalau truk masuk kaget karena bawa 8.000-9.000 ton," ujar Ahok.

Ahok mengaku sudah menginstruksikan penyelidikan mengenai penyebab antrean truk pengangkut sampah hingga 12 jam itu. Ia berkeyakinan bahwa ada pihak-pihak tertentu yang sengaja menciptakan situasi tersebut. Tujuannya agar pengelolaan TPST Bantargebang kembali diserahkan ke swasta.

Ia menyamakan hal itu dengan kondisi saat Pemprov DKI memutus kontrak pengerukan kali dengan pihak swasta beberapa tahun silam.

"Dulu disuruh buang sampah, lumpur di kali, bilang apa? Enggak sanggup, Pak. Alat beratnya repot, Pak. Begitu ganti kepala dinas baru, lancar semua, kerjain sendiri," ucap Ahok.

Kompas TV Dinas Kebersihan DKI Operasikan 11 Alat Berat
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Massa Buruh Nyalakan 'Flare' dan Kibarkan Bendera di Monas

Massa Buruh Nyalakan "Flare" dan Kibarkan Bendera di Monas

Megapolitan
Ribuan Buruh Ikut Aksi 'May Day', Jalanan Jadi 'Lautan' Oranye

Ribuan Buruh Ikut Aksi "May Day", Jalanan Jadi "Lautan" Oranye

Megapolitan
Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Megapolitan
Ribuan Polisi Amankan Aksi 'May Day', Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Ribuan Polisi Amankan Aksi "May Day", Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Megapolitan
Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com