Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bocah DF Meninggal Tak Wajar, Polisi Amankan Gagang Sapu dan Sapu Lidi

Kompas.com - 24/10/2016, 14:02 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

KOTA TANGERANG, KOMPAS.com - Wakapolres Metro Tangerang, Ajun Komisaris Besar Erwin Kurniawan, mengaku telah mengamankan sejumlah alat bukti terkait kasus murid SD berinisial DF (7 tahun) yang diduga meninggal secara tak wajar di Ciledug.

Hal itu diungkapkan Erwin saat menghadiri proses pembongkaran makam DF di TPU Kober, Larangan Indah, Ciledug, Senin (24/10/2016) siang.

"Sejauh ini alat bukti masih gagang sapu, sapu ijuk, sapu lidi. Tapi apakah itu penyebab kematian, nanti kami akan terus menggali dalam proses penyidikan lebih lanjut," kata Erwin kepada Kompas.com.

Selain alat bukti, menurut Erwin, pihaknya juga telah memeriksa sejumlah saksi, yaitu orangtua DF, wali kelas, guru, dan penjaga sekolah tempat DF bersekolah; serta orang yang memandikan jenazah DF sebelum dikubur pada Kamis (20/10/2016) malam lalu.

Dari sejumlah rangkaian pemeriksaan, hingga saat ini, polisi belum menentukan apakah benar DF dianiaya hingga akhirnya meninggal dunia. Untuk memastikan penyebab kematian, tim Forensik Kehakiman Polda Metro Jaya telah membongkar makam DF dan memeriksa jenazah tersebut.

Pemeriksaan diperkirakan akan berlangsung selama sepekan.

"Kalau dari hasil pemeriksaan sudah ketahuan apa penyebab kematiannya, akan kami lanjutkan dengan penetapan tersangka. Tentunya kalau semua alat bukti sudah mencukupi," tutur Erwin.

Berdasarkan informasi awal, DF meninggal dunia dengan kondisi telinga mengeluarkan darah dan terdapat bekas luka di beberapa bagian tubuhnya. Sebelum meninggal, DF juga sempat kejang-kejang dan panas badannya meninggi.

Selain itu, di kalangan orangtua murid tempat DF bersekolah, sempat beredar foto-foto DF dengan luka di wajah dan sejumlah bagian di tubuhnya. Foto itu disebut diambil oleh salah satu guru DF di sekolah.

Guru yang sama pula yang mengungkapkan bahwa dia sering mendengar DF mengeluh kesakitan karena habis dipukul di rumahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Megapolitan
Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Megapolitan
Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Megapolitan
Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Megapolitan
Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada 'Study Tour' ke Luar Kota

Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada "Study Tour" ke Luar Kota

Megapolitan
RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Megapolitan
KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

Megapolitan
Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Megapolitan
Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Megapolitan
Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Megapolitan
Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Megapolitan
Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Megapolitan
Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Megapolitan
Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar 'Video Call' Bareng Aipda Ambarita

Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar "Video Call" Bareng Aipda Ambarita

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com