Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Lakukan Uji Balistik untuk Cari Tahu Asal Usul Senjata dan Amunisi Gatot

Kompas.com - 25/10/2016, 17:57 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Penyidik Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya melakukan uji balistik terhadap ribuan peluru yang ditemukan di rumah Gatot Brajamusti di kawasan Pondok Pinang, Jakarta Selatan.

Sebab, ada beberapa amunisi yang tak cocok dengan senjata jenis Glock dan Walther PPK yang ditemukan di rumah Gatot.

"Kegiatan hari ini ada pemeriksaan laboratorium terhadap barang bukti yang kami temukan bersama Puslabfor Mabes Polri," ujar Kanit IV Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Kompol Teuku Arsya Khadafi, di Mapolda Metro Jaya, Selasa (25/10/2016).

(Baca juga: Dilaporkan oleh Reza Artamevia, Gatot Brajamusti Tersenyum Lebar)

Menurut Arsya, Gatot mengatakan bahwa senjata api yang dimilikinya didapat dari Ary Suta.

Namun, Ary Suta membantah pernah memberikan senjata api kepada Gatot.

Oleh karena itu, polisi melakukan uji balistik terhadap ribuan peluru yang disita dari rumah Gatot.

Dari rumah Gatot, polisi menyita ribuan butir peluru kaliber 9 milimeter, 22 milimeter, dan 32 milimeter.

Selain itu, polisi menyita senjata api jenis Glock dan Walther PPK dari guru spiritual tersebut.

Adapun peluru kaliber 9 milimeter merupakan amunisi untuk senjata api jenis Glock, sedangkan peluru kaliber 22 milimeter merupakan amunisi untuk senjata api jenis Walther PPK.

Untuk peluru kaliber 32 milimeter itulah yang tidak cocok dengan senjata api milik Gatot.

"Keterangan dari saudara Gatot kan dapat senjata dari saudara AS, makanya uji (balistik) ini untuk mencari petunjuk," kata Arsya.

Rencananya, hari ini penyidik memeriksa Ary Suta. Namun, Ary Suta berhalangan hadir dengan alasan sedang berada di luar kota.

Keterangan dari Ary Suta dibutuhkan penyidik untuk mengetahui asal-usul senjata api dan ribuan amunisi yang ditemukan di rumah Gatot.

Sebab, hingga saat ini polisi belum menemukan titik terang dari mana Gatot mendapatkan barang tersebut.

(Baca juga: Gatot Brajamusti Bantah Akan Bongkar Jaringan "Human Trafficking" dan Narkoba)

Gatot Brajamusti ditangkap di sebuah hotel di Kota Mataram, NTB, tidak lama setelah ia terpilih lagi untuk memimpin Persatuan Artis Film Indonesia (Parfi) pada 28 Agustus lalu.

Polisi menemukan satu paket sabu di celananya dan hasil tes urine menyatakan dia positif menggunakan narkoba.

Penangkapan Gatot kemudian ditindaklanjuti dengan penggeledahan di rumahnya di Pondok Pinang, Jakarta Selatan.

Di rumah itu, polisi menemukan benda-benda terkait narkoba, senjata api jenis Glock dan jenis Walther PPK, serta amunisi.

Kompas TV Pemeriksaan terhadap Gatot Brajamusti Ditunda
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com