JAKARTA, KOMPAS.com - Bakal calon gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menghadiri acara rapat kerja nasional organisasi sayap Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Gema Keadilan, di Hotel All Season, Gajah Mada, Jakarta Pusat, Jumat (28/10/2016).
Pada kesempatan itu, Anies berbicara mengenai kebhinekaan dalam kaitannya dengan Sumpah Pemuda.
"Yang paling dahsyat menunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia," kata Anies, dalam sambutannya di acara tersebut.
Anies memuji kongres pemuda 28 Oktober 1928, saat bangsa Indonesia (diwakili oleh kaum mudanya) mendeklarasikan bahasa Indonesia sebagai "bahasa nasional".
"Itu jenius sekali," puji Anies.
Ia lantas membandingan negara Uni Eropa saat ini, yang terdiri dari 28 negara tapi tidak sepenuhnya menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa persatuan.
Sementara Indonesia, lanjut Anies, yang memiliki lebih dari 700 bahasa, lebih dari 400 suku bangsa, dan ribuan pulau, tapi tetap menggunakan satu bahasa persatuan.
Oleh karenanya, Anies berharap semua pihak menghirmati keberagaman di Indonesia.
"Penting bagi kita menerima kebhinekaan sebagai fakta, sama seperti kita menerima jari kita lima, ini fakta," ujar Anies.
(Baca: Anies Baswedan Ibaratkan Memilih Pemimpin seperti Memilih Sopir Bus Berpengalaman)