Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demokrat Sebut Elektabilitas 21 Persen sebagai Modal Besar Agus-Sylviana Menang Pilkada DKI

Kompas.com - 31/10/2016, 06:27 WIB
Nursita Sari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Hasil survei Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (KedaiKOPI) menunjukkan bahwa pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta, Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni, memiliki elektabilitas 21 persen.

Juru bicara DPP Partai Demokrat Andi Nurpati mengatakan, elektabilitas tersebut merupakan modal untuk Agus-Sylviana memenangkan Pilkada DKI 2017.

"Mas Agus adalah new comer yang namanya baru muncul kira-kira satu bulan. Nilai 21 persen adalah modal yang cukup besar bagi kami," ujar Andi, dalam acara rilis survei KedaiKOPI, di Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (30/10/2016).

Andi menuturkan, dibandingkan dua cagub lainnya, Agus merupakan orang yang namanya baru muncul, baik di media massa maupun di tengah masyarakat masyarakat. Sementara cagub petahana Basuki Tjahaja Purnama dan cagub Anies Baswedan sudah lama dikenal publik dan diberitakan media massa.

Mengingat hal tersebut, Andi menyebut elektabilitas pasangan Agus-Sylviana akan mampu menyusul elektabilitas pasangan Basuki-Djarot atau Anies-Sandiaga Uno.

"Apalagi petahana turun 27,5 persen. Maka unggul dong calon saya. Kami sangat bersyukur dengan hasil ini," kata dia.

(Baca: "Elektabilitas Agus-Sylviana 21 Persen, Ahok-Djarot 27,5 Persen, Anies-Sandiaga 23,9 Persen")

Setelah memasuki masa kampanye Pilkada DKI Jakarta 2017, Agus-Sylviana akan lebih banyak menyosialisasikan visi, misi, dan program kerja mereka. Hal ini diyakini akan meningkatkan elektabilitas keduanya.

Dengan elektabilitas 21 persen, KedaiKOPI memaparkan ada beberapa hal yang membuat elektabilitas Agus meningkat. Faktor-faktor tersebut antara lain sosok yang dicitrakan bersih dan disiplin, faktor nama Yudhoyono, dicitrakan sebagai pemimpin masa depan, sosok yang muda, gagah dan ganteng, serta sosoknya yang merupakan mantan personel TNI.

Selain itu, popularitas istri Agus, Annisa Pohan, juga diyakini memiliki pengaruh dalam meningkatkan elektabilitas pasangan cagub-cawagub yang diusung Partai Demokrat, PKB, PPP, dan PAN tersebut.

(Baca: Ini 10 Program Unggulan Agus-Sylviana untuk DKI Jakarta)

Survei KedaiKOPI dilakukan pada 19-24 Oktober 2016 dengan melibatkan 694 responden yang tersebar di 5 kota dan 1 kabupaten di DKI Jakarta.

Survei dilakukan dengan wawancara tatap muka. Metode yang digunakan multistage random sampling dengan margin of error tersebut sebesar 4 persen. Survei tersebut menggunakan dana internal KedaiKOPI.

Kompas TV Inilah Blusukan Para Cagub-Cawagub DKI
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg

[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg

Megapolitan
Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Megapolitan
Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Megapolitan
Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Megapolitan
Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com