JAKARTA, KOMPAS.com — Calon gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyatakan bangga bukan menjadi tersangka untuk kasus korupsi. Kebanggaan itulah yang diakui Ahok sudah disampaikan kepada ketiga anaknya.
Hal itu dia sampaikan di depan warga maupun relawan yang datang ke rumah relawannya di Jalan Taman Situ Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (17/11/2016) pagi. Pada kesempatan itu, Ahok menyampaikan cerita anak sulungnya, Nicholas Sean Purnama.
Menurut Ahok, tak lama setelah penetapannya sebagai tersangka, Nicholas langsung mendapat pertanyaan dari teman-teman kampusnya perihal kasus yang dialaminya itu.
"Saya ngobrol sama anak saya, di kampus pada tanya anak saya, 'Kenapa papamu jadi tersangka? Gimana perasaanmu'," tutur Ahok.
Menurut Ahok, perbincangan itu terjadi di rumah mereka di Pantai Mutiara, Pluit, Jakarta Utara. Saat itu, kedua adik Nicholas, yakni Nathania Purnama dan Daud Albeenner Purnama, ikut serta mendengarkan.
Kepada ketiga anaknya, Ahok menyatakan bangga karena bukan menjadi tersangka untuk kasus korupsi.
"Saya bilang sama mereka bertiga, kalian harus bangga kalau ada yang bully. Kamu harus bilang kami bangga papa tersangka bukan karena koruptor. Papa kami lagi menegakkan NKRI, UUD 1945, dan Bhinneka Tunggal Ika," ucap Ahok. (Baca: Ahok, Sebutan Orang "Sakti" yang Kini Jadi Tersangka...)
Dalam kasus penistaan agama, Ahok disangkakan terkait pernyataannya saat sambutan dalam kunjungan kerjanya di Kepulauan Seribu pada 27 September 2016. Saat itu, ia melontarkan pernyataan yang terkait isi Al Quran Surat Al Maidah ayat 51.
Ahok menolak dianggap menistakan agama. Ia menyatakan siap membuktikan di pengadilan bahwa dia tidak bersalah.
"Saya kan dari kecil tinggal di Belitung Timur yang 93 persen Muslim. Orangtua angkat Muslim, saudara Muslim, sepupu Muslim. Jadi gimana mungkin kita hina Islam," ucap Ahok.