JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Golkar Rudin Akbar Lubis menginterupsi jalannya sidang paripurna yang digelar di Gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Rabu (23/11/2016).
Saat sidang akan ditutup oleh Wakil Ketua DPRD DKI Triwisaksana, Rudin mengangkat tangan dan mengajukan interupsi.
"Kami menyampaikan protes kepada Ketua DPRD DKI (Prasetio Edi Marsudi) yang meninggalkan sidang paripurna pada hari Senin kemarin," ujar Rudin.
Adapun, sidang paripurna hari ini beragendakan penyampaian pidato Plt Gubernur atas pemandangan umum fraksi - fraksi terhadap Raperda tentang Pembentukan dan Susunaan Organisasi Perangkat Daerah.
Pada Senin lalu, digelar sidang paripurna dengan agenda penyampaian pandangan umum fraksi-fraksi terhadap Raperda tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Perangkat Daerah. Dalam sidang Senin lalu, KUA-PPAS DKI 2017 juga ditandatangani.
Dalam sidang hari ini, pimpinan DPRD DKI yang hadir adalah Triwisaksana dan Wakil Ketua DPRD DKI Mohamad Taufik.
"Kita kalau rapat, kita suka tersinggung kalau yang hadir itu wakil kepala SKPD. Kita tersinggung kalau Dirut tidak hadir. Tapi kenapa kita menyinggung orang? Gubernur hadir tapi pimpinan Dewan jarang hadir," ujar Rudin.
"Betul, status Pak Soni adalah pelaksana tugas. Tapi dalam koridor hukum tata negara, beliau adalah gubernur yang harus kita hormati," tambah dia. (Baca: Cerita Terpilihnya Prasetio Jadi Ketua Tim Pemenangan Ahok-Djarot)
Rudin juga memprotes jumlah anggota Dewan yang tidak pernah banyak di tiap sidang paripurna. Begitu pun dengan Prasetio sebagai ketua Dewan.
"Ingat, ketua Dewan adalah amanah dan tanggung jawab bukan hobi," ujar dia.