JAKARTA, KOMPAS.com - Tim sukses dari pasangan calon gubernur dan wakil gubernur yang maju pada Pilkada DKI Jakarta semua mengklaim bahwa calon mereka mumpuni dan berpengalaman sehingga mampu membawa Jakarta ke arah yang lebih baik.
Klaim itu untuk menanggapi pernyataan, Djarot Saiful Hidayat, calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan dua, yang mengatakan kepada warga agar jangan memilih pemimpin karbitan.
"Pilih pemimpin jangan yang karbitan, pilih yang sudah teruji. Masa pilih yang masih coba-coba. Kapan majunya Jakarta?" kata Djarot di Jakarta, Selasa (22/11/2016) kemarin.
Djarot tidak merinci siapa dia maksud.
Menurut Djarot, dirinya dan pasangan calon gubernurnya, yaitu Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, sudah punya program jelas dan akan terus dilanjutkan jika nantinya terpilih. Hal
Djarot dan Agok merupakan pasangan petahana pada Pilkada DKI 2017. Pasangan penantang mereka adalah Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, dan pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
Juru bicara tim pemenangan Agus-Sylviana, yaitu Rico Rustombi, mengatakan tidak tahu siapa yang hendak dituju Djarot dengan sebut calon pemimpin karbitan itu. Rico yakin, pasangan Agus-Sylvi bukan karbitan. Agus-Sylvi sudah berpengalaman di bidangnya masing-masing.
Rico memastikan, Agus-Sylvi punya kualifikasi yang tak dimiliki pasangan calon lain. Kualifikasi pertama terkait kesetaraan gender. Kombinasi laki-laki dan perempuan, kata dia, sudah terpenuhi di pasangan Agus-Sylvi.
Dari sisi pengalaman, Agus dan Sylvi disebut berpengalaman di bidang masing-masing. Agus, kata dia, 16 tahun berpengalaman di bidang militer profesional. Sementara Sylvi 31 tahun di bidang birokrasi.
"Pengalaman yang tak dimiliki pasangan calon lain," kata Rico.
Tim pemenangan Anies-Sandiaga juga berpendapat serupa. Anis dan Sandiga punya pengalaman panjang sebagai pemimpin.
"Yang saya tahu Anies itu sosok yang matang," kata sekretaris tim pemenangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno, Syarif, lewat pesan singkat kepada Kompas.com, Rabu.
Syarif menambahkan, publik sudah kian percaya bahwa Anies dan Sandiaga bisa menjadi solusi untuk Jakarta. Menurut dia, solusi Anies-Sandi membangun Jakarta dengan pendekatan partisipatif, humanis dan dialogis.
"Menghadirkan kepemimpinan yang mampu mengayomi dan tidak gaduh," kata Syarif.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.