JAKARTA, KOMPAS.com - Juningsih tengah duduk di bangku dekat lokasi bermain anak-anak di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Kenanga, Cideng, Jakarta Pusat. Matanya tak lepas dari seorang anak yang membawa ember kecil dan sekop dan tengah bermain di atas pasir.
"Saya ke sini untuk ngajak main cucu saya. Itu anaknya lagi main," kata Juningsih sambil menunjuk cucunya, Daffa (7), di RPTRA Cideng, Jakarta Pusat, Selasa (29/11/2016).
Warga Cideng itu baru satu bulan mengajak Daffa bermain di RPTRA Kenanga. Itu pun tidak dilakukan setiap hari, hanya pada waktu tertentu seperti akhir pekan dan bila Daffa dititipkan orangtuanya.
Beberapa kali mengajak Daffa ke RPTRA, Juningsih merasa ada dampak positif pada pertumbuhan cucunya itu. Menurut Juningsih, Daffa tergolong telat wicara (TW). Hingga kini Daffa belum bersekolah dan lancar berbicara.
Daffa pernah belajar di Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), namun berhenti.
"Tapi sejak datang ke sini (RPTRA), ada perkembangan bagus ke Daffa," kata dia.
(Baca: Pemkot Jakbar Wacanakan Pembangunan RPTRA di Grogol dan Angke)
Dampak positif ini lebih dirasakan daripada saat Daffa terapi di salah satu rumah sakit di Jakarta. Daffa, kata dia, tak terlalu banyak mengalami perkembangan saat terapi tersebut.
Juningsih bercerita, Daffa awalnya penakut lantaran merasa minder tak bisa berbicara lancar. Namun, setelah bermain selama satu bulan di RPTRA, rasa takut Daffa perlahan hilang dan semakin berani untuk bermain serta berinteraksi.
"Harus diajarin dulu. Misalnya ini (main) ayunan. Pelan-pelan gitu," kata Juningsih.
Kendati demikian, Juningsih menyayangkan di RPTRA tersebut tidak ada pendidikan khusus anak-anak seperti Daffa. Padahal, pendidikan tersebut penting untuk terapi penyembuhan dan tumbuh kembang anak.
Juningsih mengungkapkan keinginannya agar Daffa cepat berbicara normal seperti anak lainnya. Berbagai usaha pun dilakukan, termasuk berkomunikasi dengan Kelurahan Cideng.
"Harapannya bisa dibantu mencari sekolah khusus untuk Daffa," kata Juningsih.
Tapi, hingga satu bulan setelah memberikan data itu, pihak kelurahan belum memberikan jawaban. Ia pun khawatir Daffa tak bisa tumbuh dengan baik.