Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Program Kesehatan Cagub-Cawagub DKI Orientasinya Hanya ke Faskes

Kompas.com - 06/12/2016, 20:12 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Guru Besar Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Hasbullah Thabrani menilai program kesehatan tiga pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI orientasinya hanya fokus pada fasilitas kesehatan atau fisiknya.

Namun, masalah-masalah di pelayanan kesehatan kurang jadi perhatian. Padahal jika pasangan calon ingin mencari dukungan, isu tersebut bisa diangkat.

Hasbullah mencontohkan, solusi untuk antrean di rumah sakit yang menurutnya masih panjang.

"Kalau visi misi kan buat narik voting, ya dia mesti cari suatu isu yang masyarakat rasakan. Jargon-jargon teori aja enggak menyentuh," kata Hasbullah, Selasa (6/12/2016).

Hal itu ia sampaikan dalam diskusi yang diselenggarakan The Indonesian Institute, di Gedung Pakarti Center, Tanah Abang, Jakarta Pusat, dengan tema "Jakarta Sehat: Membedah Visi Misi Pemenuhan Jaminan Kesehatan Kandidat Gubernur DKI Jakarta".

Di Jakarta, lanjut dia, dari 180 rumah sakit, pemerintah DKI hanya punya 22 rumah sakit, sisanya milik swasta. Namun, masih ada RS swasta di Jakarta yang memasang kuota untuk BPJS. Bahkan, lanjutnya, di RSUD saja masih terdengar ada kasus yang menolak pasien BPJS karena hari Sabtu.

Masalah antrean itu, lanjut dia, bisa diselesaikan jika bisa bekerja sama dengan rumah sakit swasta.

"(Antrean) Itu bisa diselesaikan kalau RS swasta bisa digunakan," ujar Hasbullah.

Contoh lain, paslon bisa menjanjikan jaminan kesehatan untuk penduduknya dalam mengonsumsi makanan yang dijual di jalan. Ia punya pengalaman di suatu kota di China, pedagang makanan di sana steril dalam menyajikan wadah tempat untuk makanan.

"Kalau belanja pinggir jalan dikasih piring gelasnya dalam plastik steril. Turisnya kalau mau makan jadi merasa aman. Tapi kalau di kita, piring dicuci di ember bekas. Ini aja Jakarta enggak bisa, harusnya yang seperti itu jalan," ujarnya.

Ia menambahkan, orientasi pada pembangunan faskes juga hanya pemborosan. Lebih baik, mensubsidi rumah sakit swasta nirlaba, yang sudah terkenal misinya membantu orang sakit.

"Pemda bisa beri bantuan dana atau alat, untuk RS nirlaba, yang misinya membantu orang sakit, dengan APBD," ujar Hasbullah.

Kompas TV KPU DKI Akan Umumkan Hasil Kesehatan Cagub
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com