Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rel Patah antara Cakung dan Klender, Perjalanan KRL Terganggu

Kompas.com - 09/12/2016, 08:05 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Perjalanan commuter line, Jumat (29/4/2016), terganggu karena adanya rel patah.

Berdasarkan informasi dari akun Twitter milik PT KAI Commuter Jabodetabek, rel patah terjadi di antara jalur arah Cakung-Klender.

"#InfoLintas pkl. 06.40, terdapat rel patah antara jalur arah Cakung-Klender, KA berjalan hati-hati dilokasi dengan kecepatan 20 km/jam," tulis KCJ lewat akun Twitter miliknya, @CommuterLine.

(Baca juga: Dampak Kereta Anjlok, KRL Bogor-Jatinegara Terganggu)

Sejumlah pengguna KRL mengeluhkan gangguan ini melalui media sosial, misalnya, pemilik akun Twitter @gestifarah6661 yang menanyakan keberangkatan kereta.

"@CommuterLine min ane mau kebekasi.. Ko drtd ga ada kereta yah?? Imbas rel patah atau memang ada masalah lain??" tulis akun tersebut.

Akun @mutonk juga mengeluhkan seringnya relasi Bekasi mengalami gangguan perjalanan.

"Kemaren gangguan sinyal, hari ini rel patah. Tiap hari ngalah sama kereta jarak jauh. No hope lah jalur bekasi ini ????," tulisnya.

Saat dikonfirmasi, Vice President Komunikasi PT KCJ Eva Chairunisa belum merespons.

Pada Kamis (8/12/2016), perjalanan commuter line relasi Jakarta Kota-Bekasi dan sebaliknya, terganggu karena adanya perbaikan. Listrik aliran atas dimatikan sehingga kereta rel listrik tidak bisa berjalan sementara.

(Baca juga: Perbaikan LAA Manggarai-Klender, KRL Jakarta Kota - Bekasi Tak Bisa Melintas )

Antrean KRL relasi Jakarta Kota-Bekasi di jalur rel layang berdampak pula terhadap relasi Jakarta Kota-Bogor.

 

Antrean terjadi hingga Stasiun Manggarai, sehingga KRL membutuhkan waktu perjalanan yang lebih lama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gelar Jakarta Water Hero 2024, PAM Jaya Beri Apresiasi untuk Pahlawan Pelestari Air di Jakarta

Gelar Jakarta Water Hero 2024, PAM Jaya Beri Apresiasi untuk Pahlawan Pelestari Air di Jakarta

Megapolitan
Polisi Pegang Identitas Pelaku Penggelapan Mobil Bos Rental Korban Penganiayaan di Pati

Polisi Pegang Identitas Pelaku Penggelapan Mobil Bos Rental Korban Penganiayaan di Pati

Megapolitan
Polisi Terbitkan DPO Pelaku Penggelapan Mobil Bos Rental Korban Penganiayaan di Pati

Polisi Terbitkan DPO Pelaku Penggelapan Mobil Bos Rental Korban Penganiayaan di Pati

Megapolitan
Polisi Rekayasa Arus Lalu Lintas saat Acara HUT Bhayangkara di Monas

Polisi Rekayasa Arus Lalu Lintas saat Acara HUT Bhayangkara di Monas

Megapolitan
Pemkot Bogor Bakal Sanksi Tegas ASN yang Terlibat Judi 'Online'

Pemkot Bogor Bakal Sanksi Tegas ASN yang Terlibat Judi "Online"

Megapolitan
182.000 Peserta Bakal Hadir pada HUT Bhayangkara di Monas, Masyarakat Diminta Hindari Kepadatan Lalu Lintas

182.000 Peserta Bakal Hadir pada HUT Bhayangkara di Monas, Masyarakat Diminta Hindari Kepadatan Lalu Lintas

Megapolitan
Bocah yang Diduga Diculik Ternyata Dibawa Ibu Kandung, Kasus Berakhir Damai

Bocah yang Diduga Diculik Ternyata Dibawa Ibu Kandung, Kasus Berakhir Damai

Megapolitan
Bocah 4 Tahun Diduga Diculik di Jakpus, Ternyata Dibawa Ibu Kandungnya

Bocah 4 Tahun Diduga Diculik di Jakpus, Ternyata Dibawa Ibu Kandungnya

Megapolitan
Pemkot Bogor Keluarkan Larangan Judi Konvensional dan 'Online'

Pemkot Bogor Keluarkan Larangan Judi Konvensional dan "Online"

Megapolitan
Truk Trailer Tabrak Pembatas Jalan di Tol JORR, Sopir Tewas di Tempat

Truk Trailer Tabrak Pembatas Jalan di Tol JORR, Sopir Tewas di Tempat

Megapolitan
'Debt Collector' Keroyok Tukang Mi Ayam di Tangerang, Berawal dari Teriakan 'Maling'

"Debt Collector" Keroyok Tukang Mi Ayam di Tangerang, Berawal dari Teriakan "Maling"

Megapolitan
Fahira Idris: Calon Gubernur Jakarta Harus Prioritaskan Solusi Polusi Udara

Fahira Idris: Calon Gubernur Jakarta Harus Prioritaskan Solusi Polusi Udara

Megapolitan
Pria Paruh Baya Ditemukan Tewas di Aliran Sungai Cidepit Bogor

Pria Paruh Baya Ditemukan Tewas di Aliran Sungai Cidepit Bogor

Megapolitan
Hanyut di Selokan Saat Banjir, Jasad Bocah di Bekasi Ditemukan 1,5 Km dari Lokasi Kejadian

Hanyut di Selokan Saat Banjir, Jasad Bocah di Bekasi Ditemukan 1,5 Km dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Bocah yang Terseret Arus Selokan di Bekasi Ditemukan Tewas

Bocah yang Terseret Arus Selokan di Bekasi Ditemukan Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com