Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Bisa Disalurkan ke Atlet, Djarot Ingin Bonus PON Dialihkan ke Klub

Kompas.com - 18/12/2016, 20:23 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta non-aktif, Djarot Saiful Hidayat, menyatakan ingin agar bonus dari Pemerintah Provinsi DKI untuk atlet peraih emas Pekan Olahraga Nasional (PON) dialihkan ke klub. Ia menyampaikan hal itu saat menanggapi polemik besaran bonus emas PON dari Pemprov DKI yang tak sesuai dengan yang dijanjikan.

"Waktu itu idenya kan yang kami bantu bukan hanya atletnya, tapi klubnya. Kami akan lebih mengembangkan klubnya supaya dia mampu melakukan proses kaderisasi dan menyiapkan atlet dengan baik," kata Djarot saat kunjungan ke Rawa Buaya, Jakarta Barat, Minggu (18/12/2016).

Menurut Djarot, kucuran dana ke klub akan dapat memicu bermunculannya atlet-atlet potensial. Ia menilai atlet yang baik pasti akan tumbuh dari klub yang baik.

"Kami ingin klubnya sehat, klubnya baik, termasuk juga atlet," kata Djarot.

Pemprov DKI akhirnya hanya mengucurkan bonus sebesar Rp 200 Juta kepada atlet peraih emas saat PON 2016 di Jawa Barat pada September lalu. Padahal, awalnya atlet peraih emas dijanjikan bonus hingga Rp 1 miliar.

Menurut Djarot, anggaran untuk bonus atlet peraih emas sebenarnya sudah disediakan. Karena itu, ia menyatakan akan mengumpulkan instansi-instansi terkait untuk membicarakan masalah itu saat nantinya sudah aktif kembali.

"Makanya, tadi itu setelah saya aktif kembali, kami uruskan. Kami akan panggil Dinas Olahraga," kata Djarot.

Bonus atlet dengan jumlah yang tak sesuai dengan yang dijanjikan telah memicu sejumlah atlet berunjuk rasa langsung di hadapan Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono, saat acara pemberian penghargaan kepada atlet yang berprestasi pada PON dan PEPARNAS 2016 di Jawa Barat di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (16/12/2016) malam.

Menurut Sumarsono, Pemprov DKI Jakarta telah mengalokasikan anggaran Rp 300 miliar sebagai bonus bagi para atlet berprestasi yang berhasil meraih medali. Namun, anggaran yang terserap hanya sekitar Rp 160 miliar. Sisanya, Rp 140 miliar, dikembalikan ke kas negara.

Ia mengatakan, penyebab tidak terserap anggaran bonus bagi atlet berprestasi mengacu pada surat edaran Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) yang dikeluarkan tahun 2015. Isinya, pemberian bonus bagi para atlet berprestasi dari pemerintah daerah tidak boleh melebihi pusat.

"Kalau bonus yang diberikan pemerintah pusat Rp 1 miliar, daerah hanya boleh memberikan Rp 200 juta. Jadi, ada aturan yang mengatur," kata Sumarsono, Sabtu kemarin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polresta Bogor Tangkap 6 Pelaku Tawuran, Dua Orang Positif Narkoba

Polresta Bogor Tangkap 6 Pelaku Tawuran, Dua Orang Positif Narkoba

Megapolitan
Dilempar Batu oleh Pria Diduga ODGJ, Korban Dapat 10 Jahitan di Kepala

Dilempar Batu oleh Pria Diduga ODGJ, Korban Dapat 10 Jahitan di Kepala

Megapolitan
Terbentur Aturan, Wacana Duet Anies-Ahok pada Pilkada DKI 2024 Sirna

Terbentur Aturan, Wacana Duet Anies-Ahok pada Pilkada DKI 2024 Sirna

Megapolitan
Pria Diduga ODGJ Lempar Batu ke Kepala Ibu-ibu, Korban Jatuh Tersungkur

Pria Diduga ODGJ Lempar Batu ke Kepala Ibu-ibu, Korban Jatuh Tersungkur

Megapolitan
Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Megapolitan
Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Megapolitan
Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Megapolitan
Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Megapolitan
Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com