JAKARTA, KOMPAS.com - Untuk pertamakalinya, misa Natal di Gereja Katedral dihias dengan dekorasi khas budaya Betawi. Mulai dari pintu masuk, suasana Betawi begitu terasa dengan hiasan kertas metalik berwarna merah, hijau dan emas.
Kemudian terdapat pula kertas lipat yang dibentuk kipas di bagian langit-langit tenda di halaman gereja. Selain itu, terdapat pula miniatur sepasang ondel-ondel di dekat pintu masuk gereja.
Ada pula hiasan bola-bola khas Natal. Tak jauh dari situ, terdapat sebuah andong lengkap dengan kusirnya yang menggunakan baju sadariah khas Betawi. Di belakang andong, terdapat miniatur burung garuda bertuliskan "Bhinneka Tunggal Ika". Kemudian terdapat pula pohon Natal yang terbuat dari bambu-bambu.
"Tahun ini dipilih budaya Betawi (sebagai dekorasi misa Natal di Gereja Katedral) dengan memberi hiasan berupa ciri khas budaya Betawi, yaitu delman dengan kusir yang pakai baju Betawi. Ini mengganti dekorasi Natal yaitu Santa Klaus," kata staf Media Relations dan Humas Gereja Katedral, Susyana Suwadie, di Gereja Katedral, Minggu (25/12/2016).
"Kami baru tahun ini pakai dekorasi Betawi. Dulu, batik yang kami perkenalkan. Yang penting, temanya tetap mengarah ke go green dan ramah lingkungan," kata Susyana.
(Baca: Dekorasi Budaya Betawi Hiasi Perayaan Natal di Gereja Katedral)
Hingga pukul 09.50, misa Natal ketiga di Gereja Katedral masih terselenggara. Misa natal Pontifical ini dipimpin oleh Uskup Agung Jakarta Ignatius Suharyo.
Tema Natal 2016 di Gereja Katedral adalah "Hari ini Telah Lahir Bagimu, Juru Selamat, yaitu Kristus Tuhan di Kota Daud".
Pelaksanaan misa Natal, hari ini, berlangsung hingga lima kali. Yakni pukul 06.00, 07.30, 09.00 (pontifical), 11.00 (misa keluarga), dan 18.00.