Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Polisi Jadi Saksi Kasus Ahok karena Kesalahan Tanggal pada Laporan

Kompas.com - 17/01/2017, 06:33 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dua orang polisi dari Polres Bogor, Jawa Barat, yaitu Brigadir Polisi Kepala Agung Hermawan dan Briptu Ahmad Hamdani, akan memberikan kesaksian di persidangan kasus dugaan penodaan agama dengan terdakwa Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Utara, Selasa (17/1/2017) ini.

Dua polisi itu merupakan pembuat laporan Willyuddin Abdul Rasyid Dhani soal dugaan penodaan agama oleh Ahok. Rasyid merupakan salah satu pelapor Ahok terkait kasus itu. Dia melaporkan Ahok di Polres Bogor.

Dua orang polisi itu dihadirkan ke persidangan karena ada ketidaksesuaian tanggal dan tempat kejadian perkara (TKP) terkait kasus yang dituduhkan kepada Ahok dalam laporan Willyuddin. Dalam laporan Willyuddin, tanggal peristiwa dugaan penodaan agama dengan terdakwa Ahok tertulis pada 6 September 2016. Lokasi kejadian di Tegal Lega, Bogor, Jawa Barat.

Padahal lokasi dan tanggal Ahok mengemukakan hal yang menjadi pokok perkara itu terjadi di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, pada 27 September 2016.

Karena itu pada persidangan Selasa (10/1/2017) lalu, pengacara Ahok meminta majelis hakim mengesampingkan kesaksian Willyuddin. Namun, Willyuddinmengatakan bahwa dia melaporkan ke polisi pada 7 Oktober 2016. Video pidator Ahok dilihat Rasyid pada 6 Oktober 2016 di rumahnya daerah Tegal Lega, Bogor.

"Mungkin salah ketik dari polisi," kata Willyuddin di persidangan pada Selasa lalu.

Ketua Majelis Hakim, Budi Dwiarso, kemudian mengambil keputusan agar JPU menghadirkan polisi yang menerima laporan Rasyid pada sidang hari ini.

Selain dua polisi itu dan  Willyuddin, tiga saksi pelapor Ahok lain akan memberikan kesaksian pada sidang hari ini. Tiga saksi pelapor itu adalah Ibnu Baskoro, Muhammad Asroi Saputra dan Iman Sudirman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com