Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rencana Anies Beri Pendampingan Usaha dan Tata Permukiman di Kalibaru

Kompas.com - 24/01/2017, 07:59 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Calon gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, berencana menata permukiman sekaligus mengembangkan usaha nelayan di Kalibaru, Cilincing, Jakarta Utara. Anies menilai permukiman padat di lokasi itu perlu segera ditata.

Permukiman nelayan Kalibaru tepat berada di pinggir laut. Rata-rata bangunan menggunakan material kayu.

Adapun permukiman itu sekaligus dijadikan sebagai tempat usaha untuk pengolahan hasil tangkapan di laut. Anies berencana melakukan dua hal di sana, yakni penataan lingkungan dan pendampingan usaha.

Terkait penataan permukiman, Anies akan mempertimbangkan pembangunan kampung deret. Namun konsep kampung deret itu tak seperti di bantaran kali.

Sebab, kondisi di tepi laut memiliki perbedaan dengan bantaran kali, salah satunya adalah usaha pengelolaan ikan oleh nelayan di pinggir laut.

"Konsepnya ditata ulang sehingga tidak hanya sesuai dengan kebutuhan kehidupan, tapi juga sehat aman dan nyaman. Dan bagi warga sekitar sini diberikan kepastian untuk tempat tinggal," kata Anies di Kalibaru, Cilincing, Jakarta Utara, Senin (23/1/2017).

(Baca:Anies: Anak Kita kalau Pendidikan Bagus, Enggak Kalah sama Anak Gedongan)

Sementara itu, Anies juga menilai perlu segera dilakukan pendampingan usaha bagi nelayan. Pendampingan ini agar para nelayan bisa menghasilkan produk lebih baik.

Saat ini, nelayan setempat masih dianggap belum maksimal memanfaatkan hasil tangkapannya. Padahal, menurut Anies, hasil laut para nelayan memiliki nilai jual cukup tinggi.

Oleh karena itu, Anies merasa penting untuk membantu menumbuhkan kemampuan berusaha agar para nelayan bisa mendapatkan manfaat lebih besar. Anies sendiri mengatakan akan memprioritaskan kegiatan wirausaha di tempat pelelangan kerang hijau.

"Di daerah ini kami berencana akan menambah jumlah pendampingan pemberian modal dan juga pelatihan-pelatihan, terutama generasi mudanya," ucap Anies.

Anies mengatakan, pendampingan usaha berupa konektivitas nelayan dengan industri perikanan. Tujuannya agar nelayan memiliki cara lain dalam mengelola hasil tangkapannya.

Dengan demikian, nelayan bisa mengelola kerang hijau terlebih dulu sebelum melepasnya ke pasar.

"Miminal memiliki nilai tambah sebelum mereka lepas sehingga dengan itu memilik faedahnya. Pendampingan itu tujuannya untuk bisa memberikan mereka skill, jaringan, sehingga nilai tambahnya bisa dijual di pasar," tutur Anies.

Kompas TV Anies Optimis Dukungan pada Dirinya Kian Tinggi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com