Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Besi Tipis untuk Jebol Tembok

Kompas.com - 26/01/2017, 17:00 WIB

JAKARTA, KOMPAS — Tujuh tahanan narkoba yang kabur dari Rumah Tahanan Direktorat Tindak Pidana Narkotika Polri di Cawang, Jakarta Timur, diketahui menjebol tembok tahanan dengan batang besi setebal paku. Untuk meredam suara, besi itu dilapisi kain saat digunakan untuk menjebol tembok.

 Wakil Direktur Tindak Pidana Narkotika Polri Komisaris Besar John Turman Pandjaitan, Rabu (25/1/2017), mengatakan, ditemukan batang besi setebal paku yang digunakan sebagai pahat dan pemukul untuk memukul besi yang digunakan sebagai pahat itu.

Batang besi dan pemukul yang digunakan untuk menjebol tembok itu dilapisi kain. Kain berfungsi untuk meredam suara benturan saat ketujuh tahanan itu menjebol tembok. Diduga, pekerjaan menjebol tembok itu dilakukan sedikit demi sedikit selama beberapa hari.

"Sementara tim kami masih mengejar ketujuh tahanan yang kabur ini," kata John.

Tujuh tahanan yang kabur terlibat kasus peredaran sabu dan ganja. Mereka adalah Azizul (30), Ridwan (22), dan Cai Chang alias Antoni (49), seorang warga negara Tiongkok. Ketiganya terlibat peredaran sabu. Empat tahanan lain adalah Anthony (33), Amirudin (27), Ricky Felani (30), dan Sukma Jaya (34), yang semuanya terlibat peredaran ganja.

Para tahanan itu menjebol tembok kamar mandi di sel tahanan nomor 5 tempat mereka mendekam di Rutan Direktorat Tindak Pidana Narkotika Polri. Tembok itu dilubangi dengan diameter 30 sentimeter.

Tembok yang dijebol itu berada di bagian belakang rutan. Di belakang tembok itu terdapat ruang terbuka selebar 2 meter yang diapit pagar tembok Rumah Sakit Umum Pusat Otak. Lewat pagar tembok rumah sakit setinggi 2,5 meter itu pula ketujuh tahanan melarikan diri.

Untuk mengelabui petugas, kata John, tembok yang dilubangi itu ditutup dengan ember setiap ada petugas masuk memeriksa ruangan.

Menurut dia, di dalam sel itu ada 10 tahanan. Namun, hanya tujuh orang yang bekerja sama menjebol tembok dan kabur. Sementara tiga tahanan lain tak pernah tahu rencana kabur itu.

Rutan Direktorat Tindak Pidana Narkotika Polri berdampingan dengan Rutan Badan Narkotika Nasional. Tahun 2015, sebanyak 10 tahanan BNN juga kabur dengan menjebol tembok belakang Rutan BNN. Sejak itu, Rutan BNN dilapis tembok keliling dan dipasang kawat berduri. Sementara keamanan Rutan Direktorat Tindak Pidana Narkotika Polri diperkuat. Bangunan rutan itu lebih menyerupai rumah. (MDN)

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 26 Januari 2017, di halaman 26 dengan judul "Besi Tipis untuk Jebol Tembok".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com