Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seperti Apa Peta Dukungan Pemilih pada Pilkada DKI 2017?

Kompas.com - 02/02/2017, 18:50 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Lembaga Konsultan Politik Indonesia (LKPI) meneliti peta dukungan pemilih pada Pilpres 2014 lalu dikaitkan dengan peta dukungan pada Pilkada DKI Jakarta 2017. Hasilnya menunjukkan bahwa responden pemilih Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla pada Pilpres 2014 akan memilih pasangan cagub-cawagub DKI Jakarta nomor pemilihan dua, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat pada Pilkada DKI 2017.

Direktur Riset LKPI Tatak Ujiyati mengatakan, sebanyak 35,9 persen pemilih Jokowi-Kalla akan memilih Ahok-Djarot. Yang akan memilih pasangan calon nomor pemilihan satu Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni 20,6 persen, dan yang mendukung Anies Baswedan-Sandiaga Uno 24,4 persen. Sebanyak 19,2 persen pemilih Jokowi-Kalla pada Pilpres 2014 tidak menjawab.

"Mereka yang mendukung Jokowi-Kalla itu ternyata mayoritas masih mendukung Basuki-Djarot. Saya kira ini berkorelasi positif dengan dukungan partai Pak Jokowi, PDI-P, yang mendukung Basuki-Djarot," kata Tatak saat merilis hasil survei di Kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (2/2/2017).

Selain didukung PDI-P, pasangan Ahok-Djarot juga didukung Partai Golkar, Nasdem, dan Hanura.

Sementara itu, pemilih Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan mantan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Hatta Rajasa pada Pilpres 2014 banyak mendukung Agus-Sylvi dan Anies-Sandi.

Pemilih Prabowo-Hatta yang mendukung Agus-Sylvi sebanyak 34,8 persen dan yang mendukung Anies-Sandi 32,3 persen. Sementara yang memilih Ahok-Djarot 16,4 persen. Sisanya, 16,4 persen responden tidak menjawab.

"Ini bisa dikatakan korelasinya sangat positif, sangat berhubungan," kata Tatak.

Partai Gerindra merupakan salah satu parpol pengusung Anies-Sandi.

Sementara Hatta merupakan ayah mertua dari adik Agus, Edhie Baskoro Yudhoyono. Pada saat debat pertama pilkada pun, Hatta datang mengenakan jaket bertuliskan Agus-Sylvi.

Survei LKPI itu dilakukan pada 13-26 Januari 2017 dengan wawancara tatap muka terhadap 600 responden di lima kota di Jakarta. Dengan jumlah responden tersebut, pemilih di Kabupaten Kepulauan Seribu tidak terwakili dalam sampel karena jumlah pemilihnya terlalu kecil.

Metode penelitian yang digunakan yakni multistage random sampling dengan margin of error lebih kurang 3,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Survei ini dibiayai menggunakan dana internal LKPI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com