Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antisipasi Kejadian yang Tak Diinginkan di TPS, Polisi dan KPU DKI Gelar Simulasi

Kompas.com - 08/02/2017, 10:13 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Polres Metro Jakarta Selatan bersama Komisi Pemilihan Umum Daerah Jakarta Selatan menggelar simulasi pengamanan Tempat Pemungutan Suara (TPS). Kegiatan simulasi tersebut diselenggarakan di Lapangan Ahmad Yani, Jakarta Selatan, Rabu (8/2/2017).

Pantauan Kompas.com di lokasi, simulasi tersebut dimulai sejak pukul 09.00 WIB. Simulasi ini diikuti oleh petugas kepolisian dan Kelompok Penyelenggara Pemilihan Suara (KPPS).

Turut hadir di acara ini Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Iwan Kurniawan, Ketua KPU DKI Jakarta Selatan Muhammad Ikbal, perwakilan Wali Kota Jakarta Selatan dan anggota Bawaslu Jakarta Selatan.

"Kegiatan ini adalah kegiatan simulasi pemungutan dan penghitungan suara. Kita lakukan ini untuk mengukur sejauh mana KKPS kita, karena KKPS kita sudah kita bimtek," ujar Ketua KPUD Jakarta Selatan Muhammad Ikbal di lokasi.

Ikbal mengatakan, ada sebanyak 20.811 anggota KPS untuk mengawasi TPS yang ada di Jakarta Selatan. Tiap TPS-nya akan ada tujuh orang anggota KPPS.

"TPS kita ada 2.973 TPS, di samping itu, kita juga punya petugas ketertiban TPS, satu TPS dua orang maka totalnya jika di 2.973 TPS, berarti 5.946 orang," ucap dia.

Dalam simulasi ini, TPS yang digunakan sesuai dengan aturan KPU, yaitu 8x10 meter.

Pada cara itu akan diperagakan beberapa hal yang terkait dengan bagi tugas KPPS. Peragaan-peragaan itu misalnya ketika pemilih membawa formulir C6, bagaimana jika pemilih tidak membawa formulir C6, bagaimana perlakuan terhadap pemilih yang membawa formulir A5 atau pindah lokasi memilih dan lain-lain.

Selain itu, dalam simulasi ini juga akan diperagakan bagaimana memperlakukan pemilih disabilitas.

"Pemilih disabilitas itu tentu ukuran TPS-nya tidak boleh kurang dari 90 sentimeter. Untuk mempermudah pemilihan disabilitas terutama yang menggunakan kursi roda masuk ke dalam TPS," ujarnya.

"Tinggi kotak TPS tidak boleh lebih sari 35 sentimeter. Agar saudara-saudara kita yang punya tinggi badan tidak ideal bisa memasukan surat suara ke dalam kotak suara," ucapnya.

Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Iwan Kurniawan yang berada di lokasi menambahkan, simulasi ini penting dilakukan agar para personelnya mengetahui cara bertindak jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Sehingga personelnya dapat mengambil cara bertindak yang tepat saat terjadinya kericuhan.

"Jangan sampai mereka salah atau ragu untuk melakukan tindakan. Simulasi ini penting, agar mereka tahu cara bertindak, dan bagaimana berkoordinasinya dan bagaimana langkah-langkah yang mereka harus lakukan," ujar Iwan.

Kompas TV Menjaga Demokrasi Pilkada Jakarta
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

Megapolitan
DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Megapolitan
Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Megapolitan
Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Megapolitan
Expander 'Nyemplung' ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Expander "Nyemplung" ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Megapolitan
Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Megapolitan
Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com