Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Semua KPPS yang Bermasalah Akan Diganti pada Putaran Kedua Pilkada DKI

Kompas.com - 20/02/2017, 13:12 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - KPU DKI Jakarta akan mengevaluasi kinerja semua kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) yang dinilai bermasalah pada putaran pertama Pilkada DKI Jakarta 2017.

Komisioner KPU DKI Jakarta Dahliah Umar mengatakan, KPPS yang bermasalah akan diganti apabila putaran kedua Pilkada DKI dilangsungkan.

"Kalau penggantian itu tidak hanya (KPPS) yang PSU (pemungutan suara ulang). Kami akan evaluasi semua KPPS, kami sudah mencatat berdasarkan laporan masyarakat TPS mana," ujar Dahliah di Kantor KPU DKI, Jalan Salemba Raya, Jakarta Pusat, Senin (20/2/2017).

Dahliah menuturkan, KPU DKI menerima sekitar 300 pengaduan dari masyarakat terkait penyelenggaraan Pilkada DKI di tingkat TPS. Mereka mengadukan KPPS yang menolak pemilih untuk menggunakan hak suaranya. KPU DKI akan mengevaluasi pengaduan-pengaduan tersebut.

"Ini laporan pemilih ya, ada petugas yang agaknya tidak sama pemahamannya dengan KPU, tetapi tentu kami harus bertanya langsung juga dengan petugas karena tidak bisa ini sepihak versi pemilih saja," kata dia.

Apabila para KPPS itu tidak memperbaiki kinerjanya setelah diklarifikasi dan dievaluasi, KPU DKI akan mengganti mereka. KPU DKI akan kembali mengadakan rekruitmen terbuka untuk pendaftaran KPPS.

"Kalau orang itu kemudian mau berubah untuk memperbaiki kinerjanya, tentu akan dipertahankan, tapi kalau misalnya agak sulit untuk membangun kesepahaman bersama, ya mungkin harus diganti," ucap Dahliah. (Baca: KPU DKI Akui Kualitas Bimtek KPPS Harus Diperbaiki)

Kembali adakan bimtek

Dahliah menuturkan, KPU DKI akan mengadakan bimbingan teknis (bimtek) kepada KPPS apabila ada putaran kedua Pilkada DKI. Bimtek dilakukan untuk menguatkan pemahaman KPPS terkait penyelenggarakan pilkada.

"Ketua KPPS-nya kami kumpulkan lagi untuk kami memperkuat lagi kesepahaman antara KPU dengan panitia ad hoc di bawah supaya tidak ada kekeliruan-kekeliruan yang berarti sehingga mengakibatkan orang tidak bisa menggunakan hak pilih," tutur dia.

Kompas TV Dalam pernyataan terbarunya KPU DKI Jakarta membolehkan warga yang telah antre untuk bisa tetap memilih meskipun melewati pukul 13.00. Ketua KPU DKI Jakarta Soemarno mengatakan TPS dibolehkan menerima pemilih yang masih mengantre. Namun tidak boleh membuka antrean baru setelah pukul 13. 00 WIB. Kesalahpahaman yang terjadi di beberapa TPS hingga kini masih dipelajari oleh pihak KPU. Bila terbukti kesalahan ini murni oleh petugas KPPS maka petugas tidak akan dilibatkan lagi dalam pemilu berikutnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Megapolitan
Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Megapolitan
Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Megapolitan
Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Megapolitan
Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com