Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beredar di Medsos, Video PHL Menyelam di Got Berair Hitam Saat Banjir

Kompas.com - 22/02/2017, 13:27 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sejumlah video tentang petugas menyelam di dalam got berair hitam saat banjir melanda Jakarta beredar di media sosial. Para petugas tersebut menyelam tanpa mengenakan perlengkapan khusus.

Dalam salah satu video, beberapa orang di sekitar got itu tampak mengenakan jas hujan serta sepatu bot berwarna oranye.

Dari warna jas hujan mereka, Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Isnawa Adjie mengatakan, mereka adalah pegawai harian lepas (PHL) Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta. Isnawa mengatakan, mereka sedang membersihkan got dari sumbatan sampah.

"Oh itu PHL kami, kami kan membersihkan gorong-gorong sama saluran mikro selama musim hujan. Sumbatan-sumbatan sampah itu kami bersihkan," kata Isnawa ketika dihubungi, Rabu (22/2/2017).

Ia mengatakan, PHL yang berada di bawah dinasnya memang fokus pada pembersihan gorong-gorong dan saluran air selama musim hujan. PHL juga ikut memantau pintu air dan membersihkan sampah yang menyumbat di sana.

Isnawa mengatakan, PHL Dinas Lingkungan Hidup sudah terlatih untuk melakukan pekerjaan itu, termasuk untuk menyelam ke saluran air.

"Mereka sudah ahlinya. Kami kan memang carinya yang berpengalaman," ujar Isnawa.

Isnawa mengatakan, kegiatan tersebut bukan hanya dilakukan saat musim hujan. Namun, intensitasnya memang ditingkatkan pada musim hujan.

Ada juga video lain berisi kejadian yang sama. Petugas tampak menyelam ke saluran air dengan perlengkapan seadanya. Namun, mereka mengenakan pakaian berwarna serba biru.

Mereka adalah pasukan biru dari Dinas Sumber Daya Air DKI. Kepala Dinas Sumber Daya Air DKI Teguh Hendarwan mengatakan, video itu menunjukkan kegiatan yang berlangsung di Rumah Pompa Dwiwarna, Jakarta Pusat. Teguh mengatakan, mereka sedang membersihkan sampah yang menyumbat.

"Mereka membersihkan sampah di mesin pompa. Kemarin itu banyak yang tersumbat, tetapi kami masih bisa mengatasi," kata Teguh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com