Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DKI Tunggu Kementan Urus Sertifikasi Arena Equistrian Bebas Penyakit

Kompas.com - 24/02/2017, 21:52 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pulomas Jaya, anak usaha PT Jakarta Propertindo, menunggu Dirjen Peternakan Kementerian Pertanian menyurati The World Organization of Animal Health (OIE) atau organisasi dunia tentang kesehatan hewan. Direktur Utama PT Pulomas Jaya Bambang Mursalin mengatakan, hal ini untuk memastikan arena pacuan kuda atau equistrian yang berada di Pulomas dapat dipergunakan untuk perhelatan Asian Games 2018.

"Sertifikasi arena bebas penyakit sudah dimulai (diurus sejak) tahun lalu. Kami harus mendapatkan sertifikasi dari OIE yang berpusat di Eropa," kata Bambang, di Pulomas, Jakarta Timur, Jumat (24/2/2017).

Menurut dia, sertifikasi tersebut diurus dengan sistem government to government (G to G). Artinya, pihak yang berhubungan langsung dengan OIE adalah Dirjen Peternakan Kementerian Pertanian sebagai perwakilan Pemerintah Indonesia.

Selain itu, lanjut dia, PT Pulomas Jaya sudah menyurati Indonesia Asian Games 2018 Organizing Committee (INASGOC). Kemudian INASGOC telah mengirimkan surat ke Dirjen Pertanian untuk segera meminta OIE mendatangkan timnya melakukan surveilance dan penilaian terhadap arena equistrian tersebut.

"Itu butuh waktu memang, kami akan lobi untuk dipercepat. Insya Allah bisa kami dapatkan (sertifikasi) secepatnya," kata Bambang.

PT Pulomas Jaya juga telah memindahkan dua ekor kuda dari lahan tersebut ke Cikeas, Bogor.

"Sesuai kunjungan terakhir Plt Gubernur dan Ibu Puan Maharani, memang sudah mendukung untuk (kuda) dipindahkan. Karena proyek ini harus segera dimulai dan sebelum digunakan harus ada sertifikasi arena bebas penyakit hewan. Lokasi ini harus steril," kata Bambang.

Arena equistrian di Pulomas ditargetkan rampung pada November 2017. Kontraktor yang akan membangun equistrian adalah PT Wijaya Karya Gedung.

Anggaran yang dihabiskan untuk pembangunan equistrian sebanyak Rp 417 miliar dari PT Jakarta Propertindo. Sebelum dioperasikan, equistrian akan digunakan untuk test event sebanyak lima kali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com