Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Hanya "Upload" Tindak Kejahatan di Medsos, Laporkan ke Polisi

Kompas.com - 27/02/2017, 10:17 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Media sosial saat ini tak hanya digunakan sebagai salah satu alat untuk berinteraksi antar manusia. Media sosial juga digunakan untuk membahas suatu isu yang sedang ramai diperbincangkan.

Terkadang, di media sosial juga membahas peristiwa kriminal yang terjadi di lingkungan masyarakat. Para netizen menggunggah foto atau video mengenai sebuah pristiwa.

Sayangnya, masyarakat kini kebanyakan melaporkan sebuah kejadian ke media sosial ketimbang ke pihak kepolisian.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengimbau masyarakat melaporkan kejadian yang dialaminya ke polisi. Sebab, jika tak dilaporkan, pihak kepolisian tidak mengetahui peristiwa yang terjadi.

"Jadi, jangan hanya di-upload di medsos tapi enggak lapor polisi. Kalau tidak ada laporan kami sulit untuk menindaklanjutinya," ujar Argo kepada Kompas.com, Senin (27/2/2017).

Belakangan ini, media sosial sedang diramaikan oleh peristiwa pencopetan di sebuah pusat perbelanjaan di Jakarta. Dalam video yang beredar, diduga pelakunya adalah perempuan.

Netizen memperbincangkan bahwa, pelaku merupakan pencopet "elite". Sebab, pencopet tersebut kerap beraksi di pusat perbelanjaan.

Tak hanya itu, tampilannya pun rapi seperti pengunjung mal pada umumnya. Kawanan pencopet itu biasanya memanfaatkan pengunjung yang sedang sibuk memilih barang belanjaan saat melancarkan aksinya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, pencopet itu juga pernah tertangkap pada tahun 2016 lalu di sebuah mal di kawasan Jakarta Utara. Tak hanya itu, pada medio 2013 lalu juga pernah ditangkap di Surabaya.

"Kalau ada laporan dari masyarakat pasti kita tindak lanjuti. Kalau tidak melapor kita kesulitan mencari pelakunya," kata Argo.

Kompas TV Copet Beraksi Ditengah Keramaian Penjemput Haji
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Megapolitan
Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Megapolitan
Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

Megapolitan
Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com