Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini yang Terjadi Sebelum Ahok-Djarot Tinggalkan Rapat Pleno KPU

Kompas.com - 05/03/2017, 07:47 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat tak mengikuti rapat pleno penetapan pasangan cagub-cawagub untuk putaran kedua Pilkada DKI 2017 yang digelar di Hotel Borobudur, Jakarta, Sabtu (4/3/2017) malam.

Keduanya memutuskan meninggalkan lokasi karena menilai acara sudah "ngaret" dari yang dijadwalkan.

Menurut Djarot, timnya sudah berkumpul lengkap sejak pukul 19.00. Djarot menuding acara tak kunjung dimulai karena KPU masih menunggu kedatangan pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.

Baca: Alasan Ahok-Djarot Tinggalkan Rapat Pleno KPU DKI yang Ngaret

"Harusnya KPU memberlakukan suatu aturan yang equal, yang sama. Ketika aturan itu jam 19.00, paling lambat jam 19.15 harusnya sudah dimulai. Ada atau tidak ada, datang atau tidak datang salah satu pasangan calon," kata Djarot.

Berdasarkan undangan yang dirilis KPU DKI, rapat pleno penetapan pasangan cagub-cawagub sedianya dilangsungkan mulai pukul 19.30. Bukan pukul 19.00 seperti yang diutarakan Djarot. Anies-Sandi sendiri datang sekitar pukul 19.20.

Pantauan Kompas.com, Anies dan Sandi datang bersamaan. Sebelum masuk ke ruang acara, keduanya sempat meladeni sesi wawancara dengan para wartawan. Menurut Sandi, saat masuk ke ruang acara, baik dirinya maupun Anies langsung diminta komisioner untuk masuk terlebih dahulu ke ruang tunggu sambil menyantap makan malam.

"Kita di ruang tunggu menunggu panggilan. Tadi karena disuruh tunggu dan ditawarkan makan, ya sudah. Teman-teman dari KPU DKI juga dipersilakan untuk makan. Pas sudah dapat panggilan kami masuk ke ruang acara," kata Sandi.

Baca: Ahok-Djarot Tuding Anies-Sandi Telat Datang ke Rapat Pleno KPU

Ketua KPU DKI Soemarno mengatakan, dimintanya Anies dan Sandi untuk masuk ke ruang tunggu justru untuk menunggu kedatangan Ahok dan Djarot yang disebut Soemarno belum tampak ada di lokasi acara.

Menurut Sumarno, meskipun sudah tiba hotel Borobudur, namun pihak Ahok-Djarot tidak berada di ruangan yang menjadi lokasi acara. Tetapi menunggu di ruangan lain yang bukan disediakan KPU.

"Padahal sudah ada ruang tunggu untuk pasangan calon. Disiapkan ruang VIP. Kan kita awali dengan makan malam, disiapkan makan malamnya," kata Sumarno.

"Kalau memang tadi seandainya sudah tahu, dan karena memang yang tadi juga sudah hadir. Kita bisa mulai lebih awal," tambah dia.

Salah seorang tamu undangan yang juga berada di ruang tunggu mengaku baru tahu bahwa Ahok-Djarot ternyata juga sudah ada di lokasi acara saat menjelang sekitar pukul 20.00. Saat itu, ia melihat Ahok masuk ke ruang tunggu yang disediakan KPU sambil marah-marah karena acara tak kunjung dimulai.

"Lagi di ruang makan tiba-tiba Pak Ahok dan Pak Djarot masuk, marah-marah kok enggak mulai-mulai," ujar tamu undangan yang enggan disebutkan namanya ini.

Rapat pleno penetapan pasangan cagub-cawagub diketahui berlangsung di ruang pertemuan Flores yang ada di lantai dasar.

Pada kesempatan yang sama, Ahok dan Djarot beserta tim pemenangannya juga memesan satu ruang pertemuan khusus lainnya yang ada di lantai satu. Ruangan inilah yang kemungkinan besar menjadi tempat Ahok dan Djarot menunggu dimulainya acara sejak pukul 19.00. Namun, keberadaan mereka tak diketahui oleh KPU.

Rapat pleno penetapan pasangan cagub-cawagub untuk putaran kedua Pilkada DKI 2017 akhirnya dimulai sekitar pukul 20.15. Acara yang digelar tanpa kehadiran Ahok dan Djarot itu berlangsung sampai sekitar pukul 21.00.

Baca: KPU DKI Gelar Rapat Pleno Tanpa Dihadiri Ahok-Djarot

Kompas TV KPU DKI Jakarta menggelar rapat pleno rekapitulasi tingkat provinsi. Ketua KPU DKI Sumarno berharap rekapitulasi final ini dapat cepat rampung.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

Megapolitan
Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com